Maulidi menjelaskan, petugas lapas tugasnya sangat berbeda dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) lain. Maka dari itu, semua petugas lapas harus siap dalam segala hal karena mengemban tugas berat.
“Tugas kita ini berbeda dengan ASN lainnya. Kita berhadapan dengan sekelompok masyarakat kecil yang perlu penangaan sebagai layaknya manusia. Sentuhan kemanusiaan inilah yang kita tanamkan ke seluruh petugas lapas," jelas dia.
Ia juga mengapresiasi dengan pembinaan yang dilakukan petugas Lapas Tasikmalaya. Warga binaan diberikan ruang dan dibina dalam pengembangan diri dan keahlian. Warga binaan diajarkan untuk mampu berwirausaha disaat kembali ke masyarakat luas.
“Ya saya lihat Kalapas Pak Davy sedang memulai penataan pembenahan. Saya lihat dan sudah sangat baik hasil pembinaan warga binaannya. Seperti pembinaan pembuatan sandal dari sintetis, kemudian tanaman hidroponik, dan ini sudah sangat bagus. Karena terbatasnya lahan yang kecil, ini mungkin harus dipikirkan ke depannya,” ucapnya.
Sementra itu, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Tasikmalaya, Davy Bartian mengatakan, kedatangan Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Maulidi Hilal, menjadi motivasi bagi petugas Lapas Tasikmalaya untuk bekerja lebih baik dalam membina warga binaan.
Editor : Asep Juhariyono