get app
inews
Aa Read Next : Gerindra dan Nasdem Kabupaten Tasikmalaya Koalisi untuk Pilkada 2024

Subuh di Pesantren Para Syuhada

Sabtu, 29 Januari 2022 | 15:08 WIB
header img
Ponpes Sukamanah KH Zainal Musthafa yang Berada di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Nanang Kuswara)


Santri Ponpes Sukamanah KH Zainal Musthafa menggelar do’a bersama setelah berjamaah Shalat Shubuh di Mesjid lingkungan pesantren yang berada di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Ist)

Dewan Santri Pondok Pesantren Sukamanah KH Zainal Musthafa, Edi Bukhori menyambut kedatangan, berbincang sejenak lantas kemudian dirinya pamit hendak mempersiapkan diri untuk berjamaah Shalat Shubuh. 

Begitupun para santri di lingkungan pesantren tersebut, kemudian berdatangan seragam mengenakan pakaian serba putih dengan kain sarung lengkap dengan sajadah dipundaknya karena memang didalam masjid tidak menggunakan karpet. 

Begitupun santri perempuan yang masuk ke masjid melalui pintu sebelah kanan lantas naik ke lantai dua untuk menunaikan shalat disana.

Usai shalat semua santri kemudian dilanjutkan dengan berdzikir bersama, namun ada sedikitnya 5 orang santri berdiri kemudian melipat sajadahnya serta menepuk santri yang terlihat terkantuk-kantuk agar tetap konsentrasi terhadap bacaan dzikirnya. 

Momen itu terus berlanjut sampai imam shalat melanjutkan dengan memanjatkan do’a bersama, hingga kegiatan diakhiri dengan pengajian sampai sekitar pukul 06.00 WIB. 

“Pengajian seperti biasa dilaksanakan mulai pagi, siang, sore, hingga jam 22.00 WIB yang dilanjut istirahat hingga kemudian dibangunkan saat menjelang shubuh,” ungkap Edi. 
           
Ditanya apakah ada pengajaran atau menanamkan pemahaman kepada siswa berkenaan dengan jihad, terkait pendiri pesantren yakni KH Zainal Musthafa dan santri disana yang dikenal sebagai pahlawan nasional karena gugur melawan penjajah Jepang. 

Edi menyebutkan, sama sekali tidak ada. Karena gelar itu hanya sebagian kecil penghargaan dari pemerintah yang sebenarnya tidak diharapkan, sebab jihad dijalan Allah SWT yang sebenarnya merupakan kewajiban dari setiap umat Islam.

“Dan yang terpenting adalah melanjutkan cita-cita dan menghormati pengorbanannya, jangan lantas menjadi tinggi hati dan lain sebagainya,” jelasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut