TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tasikmalaya raih 2 penghargaan sekaligus dari Kemenkumham Jabar, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) kinerja terbaik dalam penyelenggaraan Bimbingan Jasmani (Binjas) dan penyelenggaraan razia.
Kalapas Tasikmalaya Davy Bartian melalui Humas Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Altu, mengatakan, pihaknya merasa bersyukur mendapatkan penghargaan dari Kemenkumham Jabar atas capaian kinerja yang dilakukan oleh seluruh staf dan pegawai Lapas Klas IIB Tasikmalaya.
“Alhamdulillah, penghargaan ini berkat kinerja seluruh staf dan pegawai yang telah berdedikasi menciptakan lapas yang PASTI dan Berakhlak,” kata Altu kepada iNewsTasikmalaya.id, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, 2 penghargaan yang diraih sekaligus Lapas Tasikmalaya menjadikan motivasi bagi seluruh pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja dalam melakukan pembinaan kepada seluruh warga binaan.
“Tentunya penghargaan ini menambah semangat seluruh pegawai di Lapas Tasikmalaya untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Altu menambahkan, penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Davy Bartian saat penutupan rapat evaluasi capaian kinerja pemasyarakatan Kemenkumham Jabar di Bandung, Jumat (4/11/2022).
Dilansir dari jabar.kemenkumham.go.id, sebanyak 10 UPT yang menerima penghargaan dari Kemenkumham Jabar adalah Rutan Bandung, Lapas Karawang, Lapas Khusus Gunung Sindur, Lapas Bogor, Lapas Tasikmalaya, Lapas Ciamis, Lapas Kuningan, LPKA Bandung, Rutan Perempuan Bandung dan Lapas Majalengka.
Kategori penghargaan yang diberikan Kemenkumham Jabar adalah untuk UPT pemasyarakatan yang berhasil mencapai kinerja terbaik, baik untuk penyerapan anggaran, pelaksanaan razia, pembinaan jasmani dan kategori lainnya. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Heni Yuwono.
Di samping itu, dalam penutupan kegiatan rapat evaluasi capaian kinerja pemasyarakatan bertemakan ‘Peningkatan Kualitas Kinerja Petugas Pemasyarakatan Dalam Mewujudkan Pemasyarakatan yang PASTI dan BerAkhlak’, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama. Penandatanganan komitmen bersama ini dilaksanakan oleh para Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT) dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP).
Dirjenpas Reynhard dalam sambutannya mengatakan, kegiatan bertema peningkatan kinerja kelembagaan ini bertujuan untuk melaksanakan pencapaian target kinerja pemasyarakatan secara tuntas dan berkualitas.
“Tantangan utama reformasi birokrasi saat ini adalah bagaimana menciptakan SDM yang benar-benar bersih, berkualitas dan bermartabat untuk meningkatkan kinerja organisasi,” ujar Reynhard.
Ia berpesan kepada seluruh jajaran pemasyarakatan untuk pantang menyerah dalam bekerja dan melaksanakan tugas secara konsisten menuju pemasyarakatan yang maju.
Dalam rangkaian kegiatan rapat evaluasi yang berlangsung selama 2 hari tersebut, Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, Iwan Kurniawan dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono, berkesempatan untuk mengisi sesi terakhir dari giat penyampaian materi dengan tema ‘Membangun Pemimpin Pemasyarakatan Yang Berkarakter Pemimpin’.
Kepada para peserta rapat, Heni Yuwono menekankan akan pentingnya kemampuan manajerial seorang pemimpin, lebih daripada kemampuan teknisnya. Heni juga mengajak para peserta untuk membangun diri menjadi pemimpin yang berkarakter dan visioner, terutama pemimpin yang siap menghadapi masa depan.
“Jangan bangga atau sombong atas jabatan yang saudara-saudara miliki kalau dalam menjalankan kepemimpinan masih tidak secara benar, seorang pemimpin itu harus mampu menjadi pejuang yang tak gentar melakukan perubahan di manapun dia bertugas di wilayah Indonesia,” ujar Heni.
Sementara itu Plt Kepala Balitbang Iwan Kurniawan mengajak para peserta untuk mengingat kembali grand-design reformasi birokrasi yang telah dicanangkan, karena itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang berkelas dunia yang bebas korupsi, tanpa pelanggaran dan mengelola APBN serta program kerja dengan baik.
Iwan juga menjelaskan, bahwa pemerintahan dinamis berkelas dunia memiliki ciri-ciri berupa kebijakan yang adaptif, SDM yang berkualitas dan penyampaian informasi yang cepat.
“Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kualitas dalam berpikir, yaitu berpikir ke depan atau visioner, berpikir secara matang dan berpikir secara sinergis atau bekerja sama,” ucap Iwan.
Editor : Asep Juhariyono