BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Pemerintah Kota Banjar telah berupaya keras untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, namun tantangan besar masih menghantui sektor ini.
Kendati berbagai program telah digagas, masalah ketidakmerataan pendidikan tetap menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dituntaskan.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16-18 tahun pada 2024 hanya mencapai 67,98 persen. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 71,77 persen.
Penurunan APS ini juga terjadi pada kelompok usia 7-18 tahun, yang turut berkontribusi terhadap rendahnya rapor pendidikan di Kota Banjar, Jawa Barat.
Data menunjukkan bahwa APS untuk usia 7-18 tahun pada 2024 hanya sebesar 8,85 persen, turun 2,82 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,67 persen. Kondisi ini menjadi alarm serius bagi para pemangku kepentingan.
Sementara itu, persentase pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi sorotan dengan capaian yang paling rendah. Hanya segelintir PAUD di Kota Banjar yang telah terakreditasi minimal B, menandakan bahwa kualitas layanan pendidikan di sektor ini masih jauh dari optimal.
Editor : Asep Juhariyono