get app
inews
Aa Text
Read Next : Multiplier Effect Pengembangan Sektor Wisata Terhadap Ekonomi, Transportasi dan Perdagangan Jabar

Pariwisata Kota Banjar Dilanda Krisis Anggaran, Harapan Baru Muncul dari Pemimpin Terpilih

Kamis, 06 Februari 2025 | 20:26 WIB
header img
Salah satu objek wisata di Kota Banjar. Saat ini, pariwisata di Kota Banjar sedang mengalami krisis anggaran, harapan baru muncul dai pemimpin terpilih. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin).

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Banjar, Dedi Suardi, mengungkapkan bahwa sektor pariwisata tahun 2025 ini hanya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp38 juta. 

Jumlah yang minim ini, tidak memadai untuk mendukung berbagai kegiatan dan pengembangan potensi pariwisata di daerah tersebut.

“Kondisi anggaran kita (Kota Banjar) memang terbatas. Kami mengusulkan lebih, tapi APBD-nya terbatas, sehingga hanya bisa dialokasikan sejumlah itu,” ujar Dedi Suardi, Kamis (6/2/2025).

Sebagai perbandingan, anggaran untuk pariwisata seharusnya mencakup berbagai aspek mulai dari promosi destinasi wisata, penyelenggaraan event, hingga pengembangan infrastruktur. 

Dengan Rp38 juta, hampir mustahil melaksanakan program yang dapat menarik wisatawan dan meningkatkan kunjungan ke Kota Banjar.

Peluang yang Terabaikan

Dedi memberikan contoh nyata seperti menggelar festival budaya yang melibatkan masyarakat dan menampilkan kekayaan seni dan budaya lokal, dibutuhkan anggaran yang jauh lebih besar. Festival seperti ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat identitas budaya daerah.

Dedi juga menyoroti bahwa situasi serupa terjadi pada tahun sebelumnya, di mana banyak kegiatan tidak terlaksana karena keterbatasan anggaran. Masalah ini bukan sementara, tetapi tantangan berkelanjutan bagi pariwisata Kota Banjar.

Harapan di Balik Asa

Ia berharap ada perubahan anggaran yang proporsional ke depan. Upaya Wali Kota Banjar terpilih, Sudarsono, yang telah mengusulkan bantuan anggaran kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diharapkan dapat memberikan suntikan dana yang sangat dibutuhkan.

“Dengan dukungan anggaran yang lebih baik, diharapkan berbagai program dan kegiatan pariwisata yang bermanfaat bagi masyarakat dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak dari minimnya anggaran ini dirasakan oleh masyarakat lokal yang bergantung pada sektor pariwisata. Banyak UMKM seperti pedagang makanan, pengrajin, dan penyedia jasa akomodasi merasakan langsung dampak kurangnya kegiatan pariwisata.

“Contohnya, warung makan yang biasanya ramai saat ada festival kini sepi pengunjung karena minimnya promosi dan event. Ini tentu berdampak pada pendapatan mereka dan bisa berujung pada penutupan usaha,” jelas Dedi.

Optimisme Proyek Citanduy Waterway

Dedi juga berharap pada pengembangan Citanduy Waterway, proyek wisata berbasis sungai yang diharapkan bisa mendongkrak anggaran pariwisata. Proyek ini berpotensi besar menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan menawarkan pengalaman wisata berbeda seperti wisata perahu, pemancingan, dan eksplorasi keindahan alam.

Untuk mewujudkan rencana ini, dukungan anggaran yang memadai sangat penting. “Dengan anggaran yang lebih baik, berbagai program pariwisata bermanfaat dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut