Sekilas tentang pocong yang diyakini sebagai salah satu hantu dengan wujud terbungkus kain kafan yang bergerak dan melompat.
Menurut Mbah Gareng mitos yang berkembang hingga saat ini, bila jenazah saat dikuburkan tidak dilepas tali pocongnya, maka rohnya akan bergentayangan dalam wujud pocong. Walau mitos ini belum jelas sumbernya, tapi masih banyak masyarakat yang mempercayai hal tersebut.
Menurut pandangan spiritual Mbah Gareng, manusia bila mana telah meninggal, maka terputuslah hubunganya dengan duniawi, dan tidak mungkin ruh nya dapat menghantui orang lain dengan alasan apapun. Karena sejatinya ruh sedang mempertanggung jawabkan semua semasa hidupnya.
"Apabila hal demikian benar adanya, itu bukanlah ruh orang meninggal melainkan ini ditunggagi oleh jin dan setan yang bertujuan menjerumuskan manusia ke jalan yang salah," ujar Mbah Gareng, Rabu (9/2/2022).
Ia menuturkan, ada juga mitos bahwa tali pocong dapat digunakan sebagai sarana pemikat atau pelet. "Masih banyak masyarakat Indonesia yang masih percaya jika tali pocong dapat digunakan sebagai pemikat dan pelet, bahkan sampai ada film yang mengangkat tentang kisah ini," kata dia.
Mbah Gareng menjelaskan, ada juga kepercayaan di masyarakat bahwa jenazah yang dimakamkan pada Selasa Legi atau jenazah yang meninggal dalam kondisi perawan memiliki kekuatan mistis yang kuat.
Sehingga tak sedikit ketika ada mayat yang meninggal pada kriteria tersebut jenazahnya dijaga hingga bebrapa hari.
Hal tersebut dilakukan karena memang membuat masyarakat yang keluarganya dikubur pada Selasa Legi maupun Jumat Legi atau yang meninggal pada kondisi perawan menjadi waspada saat malam hari agar tidak dibongkar ongkum tidak bertanggungjawab.
Editor : Asep Juhariyono