CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Setelah berakhirnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak calon legislatif (caleg) yang gagal meraih kursi.
Menghadapi tantangan baru, terutama dalam menangani kekecewaan dan kegelisahan caleg gagal, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Firdaus di Dusun Panoongan, Dwsa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, menyediakan tempat untuk konsultasi kejiwaan.
Hingga saat ini, sudah ada 11 caleg yang mengalami kegagalan yang berkonsultasi dengan tim Pondok Pesantren Nurul Firdaus Ciamis.
"Pada hari Sabtu, 17 Februari 2024, kami telah menerima konsultasi dari 11 caleg yang mengalami kegagalan. Mereka menghubungi kami melalui telepon, pesan WhatsApp, atau video call. Namun, belum ada yang tinggal di pesantren, mereka masih dalam tahap konsultasi," ujar Ustaz DR H Gumilar, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Firdaus, pada Minggu (18/2/2024).
Menurut Ustaz Gumilar, ke-11 caleg yang mengalami kegagalan tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk satu orang dari Priangan Timur dan beberapa dari kabupaten/kota di Jawa Barat serta dari luar Jawa Barat, bahkan ada yang dari Medan.
Hampir semua caleg yang telah mengonsultasikan diri mengalami gejala awal depresi, seperti gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, kesulitan berkonsentrasi, dan perasaan penyesalan yang berlebihan.
"Bagi mereka yang dapat mengendalikan gejala awal tersebut, mereka akan lebih tenang. Namun, bagi yang tidak bisa, tingkat kecemasan dan kekecewaan akan terus meningkat, menyebabkan depresi dan stres berat," jelas Ustaz Gumilar.
Pondok Pesantren Nurul Firdaus tidak hanya menyediakan konsultasi, tetapi juga rehabilitasi dengan pendekatan medis holistik. Ada 10 kamar rawat inap dengan kapasitas 4 hingga 5 orang per kamar.
Tim medis yang terlibat dalam penanganan khusus ini meliputi dokter spesialis kejiwaan (SpKJ) serta berbagai terapi holistik lainnya, dengan harapan para caleg yang mengalami depresi dapat pulih kembali.
"Dengan berbagai metode terapi yang kami sediakan, kami berharap para caleg yang mengalami depresi dapat sembuh dan pulih kembali," tambah Ustad Gumilar.
Editor : Asep Juhariyono