Pj Wali Kota Banjar Instruksikan Inspektorat dan Disdik Lakukan Pemeriksaan Mendalam Penjualan LKS

Ia menjelaskan bahwa Inspektorat akan mengkaji secara menyeluruh, mulai dari aspek bisnis, pelanggaran aturan, hingga dugaan keterlibatan oknum dalam lingkup Pendidikan.
"Kami akan melihat hasil investigasi tim, dan kita akan memanggil pihak-pihak terkait. Saat ini, tim telah mengumpulkan informasi dari lapangan," tambahnya.
Agus menegaskan bahwa tindak lanjut ini adalah bagian dari upaya pengawasan. Jika hasil pemeriksaan mengungkap pelanggaran aturan, Inspektorat akan melanjutkannya ke tahap penindakan selanjutnya.
"Jika terbukti melanggar dan telah terjadi, kami akan melanjutkan prosesnya," jelas Agus.
Sebelumnya, Kepala Sekolah di Kota Banjar, Enjen Nurjaman, mengkonfirmasi adanya penjualan buku ke sekolah-sekolah dasar di Banjar.
Enjen mengatakan bahwa sekitar 20 sekolah di Kecamatan Banjar telah menerima pendistribusian paket buku yang dikirim oleh pihak penyedia buku.
Dia menegaskan, bahwa tidak ada paksaan bagi siswa untuk membeli buku tersebut. Harga paket buku pedoman, yang mirip dengan LKS, berkisar antara Rp. 65 ribu hingga Rp. 85 ribu untuk kelas 1 hingga kelas 6.
Enjen juga mengakui adanya kerjasama dengan penyedia buku, termasuk adanya MoU yang menjanjikan diskon biaya umrah.
Editor : Asep Juhariyono