BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Kontroversi praktik penjualan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kota Banjar, Jawa Barat, kembali mencuat. Informasi terbaru menunjukkan bahwa penjualan LKS tidak hanya terjadi di tingkat sekolah dasar, melainkan juga menargetkan tingkat sekolah menengah.
Seorang orang tua siswa di salah satu sekolah di Kota Banjar, Ana, menyampaikan keberatannya terkait pesan yang diterimanya. Ana mengungkapkan, bahwa sekolah memberikan pemberitahuan kepada orang tua siswa untuk membayar paketan LKS seharga Rp 80 ribu.
"Assalamualaikum, Ibu-ibu dan bapak-bapak orang tua murid kelas 5a, hapunteuna wireh aya (maaf ini ada) Buku LKS satu paket ada 8 buku paket harganya sekitar Rp80 ribu," ucap Ana, seperti dikutip iNewsCiamisRaya.id, pada Selasa (23/1/2024).
Ana mengungkapkan keberatannya terkait pembebanan ini, terutama karena mengetahui bahwa sekolah memiliki anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ia menyatakan keberatannya karena penjualan LKS seharusnya tidak diizinkan dan kondisi ekonomi saat ini sulit.
Sidik Firmadi, seorang akademisi di Kota Banjar, menyatakan bahwa sekolah negeri seharusnya tidak menjual LKS dan paket buku lainnya.
Editor : Asep Juhariyono