Janda Muda Penuh Luka Bacok Ditemukan Tewas di Sawah, Pelaku Mantan Suami Siri Korban

Baca Juga

Janda Muda di Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sebelumnya, warga Dusun Karanglo, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di areal pesawahan, Jumat (28/10/2022).

Korban diketahui bernama Dian Tri Sivia (24) seorang janda muda warga sekitar TKP. Pada tubuh korban terdapat sejumlah luka bacok. Korban diduga menjadi korban pembunuhan.

Dalam kasus penemuan mayat janda muda tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sandal dan potongan kain yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa tersebut. Sejumlah saksi pun diminta keterangannya oleh pihak kepolisian.

Baca Juga

6 Kota di Jawa Barat Penghasil Janda Muda Terbanyak, Para Jomblo Boleh Merapat

Kepala Desa Gedangmas, Reza Firman Maulana, mengatakan, mayat janda muda ini kali pertama ditemukan oleh warga yang akan ke sawah. Saat itu tubuh korban berada di tepi saluran air sawah dengan posisi telentang.

"Tadi ditemukan setengah enam pagi sama warga yang mau ke sawah. Kondisinya sudah meninggal. Ada luka bacok di kedua lengan. Lalu oleh warga dilaporkan kepada perangkat desa dan polisi," kata Reza.

Kades memastikan jika korban adalah warga sekitar. Namun, dia tidak mau berspekulasi tentang penyebab kematian korban.

Baca Juga

Janda Muda Asal Kota Tasikmalaya Kena Tipu Gebetan, Sepeda Motor dan Handphone Raib Dibawa Kabur

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Polres Lumajang, pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka, di antaranya luka bacok dan sabetan benda tajam di bagian kedua lengan dan punggung korban.

“Dari olah TKP kami mengamankan barang bukti sandal dan potongan kain di TKP. Apakah kain itu ada kaitan dengan korban, nanti tunggu hasil penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto.

Untuk mengetahui sebab pasti kematian janda muda tersebut, mayat korban langsung di evakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi.

Editor : Asep Juhariyono