Lulus dari pondok pesantren, dia kembali membantu sang ayah menjalankan PO Bus Haryanto sebagai direktur operasional. Dari lima unit bus kini sudah memiliki 200 armada lebih.
Mengenai aset perusahaan yang dikelola Rian sekarang memiliki ratusan bus yang mencapai ratusan miliar rupiaj. "Tapi itu, kan titipan Allah. Dari awal perusahaan ini dibangun sebagai ladang ibadah memberikan kesejahteraan bagi karyawan," ujar Rian.
Adapun saat ini jumlah karyawan PO Haryanto berjumlah lebih dari 2.000 orang. Sementara karyawan yang berada di bawah Rian langsung sebanyak 1.700-an.
Terkait prinsip dalam bisnis, Rian mengungkapkan, growth aset dan dan growth market harus seimbang. Misal ada 10 market, berarti harus ada 11 sampai 12 bus agar terjaga.
"Inilah yang memaksa kita terus berkembang. Kalau dibilang cukup kita sudah cukup. Namun, jika tidak bisa memenuhi market bisa diambil yang lain dan ini bisa menggerus pelanggan dan bisnis perusahaan," kata pria berbadan subur ini.
Bicara mengenai kenapa banyak penumpang yang loyal terhadap PO Haryanto, Rian tidak punya rahasia khusus. Semua pelayanan dan fasilitas sama dengan PO lain. Bahkan, ada PO yang lebih murah dari Haryanto.
"Aku punya strategi jualan bagaimana caranya merangkul penumpang loyalis. Dulu harga murah paling laku. Aku mulai jualan dengan konsep layanan terbaik dan ketepatan waktu. Walau lebih mahal Rp10.000 sampai Rp20.000 dari bus lain karena kita lebih baik mereka akan kembali. Namun, ini memang butuh waktu lama," katanya.
"Bicara service bus, ketepatan waktu, servis makan, memang semua sama. Ini campur tangan Allah yang menggerakkan hati mereka," ujar Rian.
Editor : Asep Juhariyono