Menurutnya, rumah toko (ruko) dan rumah-rumah warga di kawasan Jalan Cihideung sudah ada sejak sebelum kemerdekaan. Keberadaan ruko dan akses ke rumah warga tentunya membutuhkan akses jalan untuk kendaraan.
Dengan adanya proyek penggalian dan akses jalan ditutup sangat berdampak terhadap penjualan para pedagang.
“Perekonomian baru saja membaik sejak adanya pandemi Covid-19. Dengan adanya proyek ini toko pun menjadi sepi. Apalagi nanti kalau akses jalan kendaraan ini ditutup semua,” ujarnya.
“Jalan Cihideung ini merupakan pusat bisnis bukan tempat rekreasi, kalau tempat bisnis tidak ada kendaraan yang melintas mau gimana, kalau tempat rekreasi oke-oke aja," sambung Andi.
Ia menuturkan, penutupan jalan juga tentunya berdampak pada aktivitas masyarakat lainnya. “Bagaimana kalau ada yang sakit, kebakaran, yang belanja juga tidak mau kalau kendaraannya tidak bisa masuk, ini artinya mematikan ekonomi Cihideung," tuturnya.
Editor : Asep Juhariyono