Mahasiswa Demo Desak Jajaran KPU dan Bawaslu Tasikmalaya Mundur, Dianggap Gagal Gelar Pilkada

Dirinya pun menuntut jajaran KPU dan Bawaslu untuk mundur dari jabatan akibat kinerjanya atas kejadiannya pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya.
"Ini menjadi salah satu tanda juga bagi KPU dan Bawaslu, dan sebagai kegagalan. Dan kedatangan kami ini mempertanyakan kinerjanya dan menuntut KPU dan Bawaslu untuk mundur sebagai komisioner," ucap Mujib pada wartawan.
Ia menegaskan, aksi yang dilakukan PC PMII Kabupaten Tasikmalaya tak ada kepentingan salah satu calon manapun.
"Ini murni karena sebagai warga Kabupaten Tasikmalaya merasakan kerugian yang begitu teramat besar dalam proses pemilihan kepala daerah ini," kata Mujib.
Mujib menilai, kinerja yang dilakukan KPU dan Bawaslu hanya menghasilkan suatu produk yang sangat tidak pantas untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya dengan berbagai permasalahannya.
Ia memastikan, PMII akan menindaklanjuti baik secara demontrasi datanng kembali setelah PSU. Terlebih, pada aksinya itu, tidak ada yang menemuninya, baik dari KPU maupun Bawaslu.
"Karena ditakutkan dikaitkan ketika PSU berlangsung PMII mengganggu ketertiban atau memperkeruh Kabupaten Tasik. Beres PSU kita akan menindaklanjuti secara kode etik DPKPP harus melihat bagaimana kinerja dari KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasik dan bahkan secara khusus kontek dalam kerugian negara pun akan kami kejar," tegasnya.
Editor : Asep Juhariyono