Aset ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan dan ketahanan pangan bagi masyarakat sekaligus mendukung pencegahan stunting.
Selain serah terima aset, acara juga diwarnai dengan pelatihan praktis yang dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya. Prof. Dr. drh. Sarmin, MP, dan Dr. drh. Claude Mona Airin, MP, memberikan pelatihan tentang peternakan ayam yang efektif serta pengelolaan suplemen pakan.
Sementara itu, Rizki Wahyuning Damayanti, S.E., M.Sc., menyampaikan pelatihan mengenai manajemen pemasaran produk kebun gizi terpadu agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Tim pelaksana yang dipimpin oleh Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, bersama tim pendamping dari UGM, termasuk Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, dan Bangun Prajanto Nusantoro, S.T.P., M.Sc., memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan program ini.
Kolaborasi lintas universitas, sektor, dan berbagai pihak menjadi kunci keberlanjutan program ini, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pembinaan berkelanjutan.
Lebih dari sekadar pembangunan kebun gizi, program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas masyarakat pedesaan. Dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan teknologi dan inovasi, program ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi yang inklusif serta berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada DRTPM Kemdikbudristek atas dukungannya dalam pendanaan program Kosabangsa 2024.
Peresmian Kebun Gizi Terpadu Demang Jaya menjadi awal baru dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas, sekaligus memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan inisiatif serupa.
Melalui semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara berkelanjutan.
Editor : Asep Juhariyono