Panen Jagung di Kota Banjar, Sinergi TNI-Polri dan Pemkot Dorong Kemandirian Pangan dan Ekonomi

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong roda perekonomian lokal terus digencarkan di Kota Banjar. Salah satunya melalui kegiatan panen jagung serentak yang berlangsung di lahan pertanian Dusun Tembungkerta, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman.
Program pertanian jagung ini merupakan hasil kolaborasi antara Polres Banjar, jajaran TNI, dan Pemerintah Kota Banjar, sebagai bagian dari Gerakan Tanam Jagung Nasional (Gertam Jagung) yang diinisiasi pemerintah pusat.
Wakapolres Banjar, Kompol Dani Prasetya menyampaikan bahwa panen raya tersebut bukan hanya menjadi simbol keberhasilan sektor pertanian lokal, tapi juga cerminan sinergi lintas sektor dalam memberdayakan masyarakat.
“Kami ingin memastikan pertanian bukan sekadar kegiatan musiman, tapi menjadi kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat. Dari hasil panen ini, warga bisa merasakan langsung manfaat ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Kompol Dani, di sela kegiatan panen.
Saat ini, tercatat ada sekitar 15 hektare lahan di 16 desa di Kota Banjar yang ditanami jagung dengan rata-rata produktivitas mencapai 5 ton per hektare. Hasil panen akan disalurkan ke Bulog untuk dijadikan bahan baku jagung pakan, sebelum akhirnya sebagian nilai ekonominya dikembalikan kepada petani.
“Dengan menjual ke Bulog, hasil panen menjadi lebih bernilai. Selanjutnya, kami bantu kembali masyarakat agar bisa menanam lagi, menciptakan siklus pertanian yang mandiri dan produktif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pendekatan ini tidak hanya berorientasi pada hasil panen, tapi juga pada pembangunan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.
“Targetnya bukan hanya panen. Tapi masyarakat bisa berdaya, terus menanam, dan menjadikan pertanian sebagai bagian dari solusi ekonomi daerah,” tegasnya.
Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen institusi kepolisian dan TNI dalam mendukung pembangunan daerah melalui pendekatan humanis dan kolaboratif.
Editor : Asep Juhariyono