Mujamil
Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Banjar Mujamil memberi penilaian bahwa setiap keresahan yang dialami masyarakat itu muncul tergantung dengan siapa orang tersebut berkomunikasi.
"Jika kita berkomunikasi dengan orang pendidikan, maka keresahan mengenai pendidikan yang muncul. Jika kita berkomunikasi dengan yang berusaha, maka keresahan untuk ingin berusaha lebih baik. Ketika berkomunikasi dengan tokoh agama, tentu bagaimana mereka bisa beribadah dengan baik kepada Tuhan yang Maha Esa," kata Mujamil.
" Sehingga secara keseluruhan bagaimana Pemerintah Kota Banjar itu bisa memberikan kepuasan bagi masyarakat sehingga keluhan-keluhan yang bermacam-macam ini bisa teratasi," lanjut dia.
"Tapi selama 15 tahun saya di DPRD, ketika saya reses, yang paling banyak muncul adalah tentang usaha dan lapangan kerja. Itu yang paling ditanyakan. Saya memberi skor 7 untuk kinerja pemerintah selama ini," kata dia menambahkan.
Sulyanati
Anggota Forum Peningkatan Status Kotif Banjar (FPSKB), Sulyanati, juga berpendapat bahwa keresahan di Kota Banjar ini masih banyak dirasakan masyarakat, baik dalam hal lapangan pekerjaan, investasi kesejahteraan sosial, dan infrastruktur.
"Keresahan-keresahan masyarakat ini akan tergambarkan secara statistik. Inkam per kapita kita itu paling rendah se-Jawa Barat, sehingga solusi untuk mengatasi hal ini adalah meningkatkan segala aspek yang memang membuat resah masyarakat di Kota Banjar ini. Saya memberikan skor 7 untuk kinerja Pemerintah Banjar 5 tahun ke belakang ini," tuturnya.
Kendati demikian, mampukah para kandidat bakal calon wali Kota Banjar ini mengatasi keresahan dengan solusi yang mereka sampaikan setelah terpilih menjadi kepala daerah di Kota Banjar?
Editor : Asep Juhariyono