Dua korban yang dirujuk ke RSUD Ciamis, Eti Rohaeti (55) dan Azka (5), mengalami luka bakar parah.
Setelah menerima laporan kejadian, dr. Harun bersama petugas medis lainnya segera menuju lokasi menggunakan mobil ambulans. "Ketika sampai di lokasi, gasnya masih menyala," ungkap dr. Harun.
Tabung gas melon yang dimasukkan ke dalam ember masih mengeluarkan gas dan api masih menyala.
Menurut dr. Harun, tidak ada yang berani mendekati sumber api karena khawatir terjadi ledakan susulan yang bisa menyebabkan lebih banyak korban.
Dengan hati-hati, dr. Harun mendekati sumber api dengan membawa handuk dan kain basah. Tabung gas melon tersebut kemudian dibungkus dengan handuk basah, sehingga api padam seketika.
"Saya langsung berinisiatif memadamkan api dengan menutup tabung gas melon menggunakan handuk basah. Alhamdulillah, apinya langsung padam sesuai dengan simulasi yang dipelajari saat latihan damkar," tambahnya.
Tabung gas melon tersebut dievakuasi keluar dapur. Satu per satu korban yang mengalami luka bakar dievakuasi dan dibawa menggunakan mobil ambulans ke Puskesmas Panumbangan dan Klinik Setia Medika Panumbangan.
"Kronologis kejadian sudah kami sampaikan ke berbagai pihak," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono