get app
inews
Aa Read Next : Karnaval PAUD se-Kota Tasikmalaya, Ivan: Pengembangan Anak Usia Dini Masuk dalam Prioritas SDGs

Harga Kacang Kedelai Naik Tiap Pekan, Perajin Tahu Tempe: Omzet Hilang Rp15 Juta

Senin, 21 Februari 2022 | 12:48 WIB
header img
Perajin Tahu Tempe di Kota Tasikmalaya Menutup Pabriknya Sementara. Harga Kacang Kedelai Naik Tiap Pekan, Perajin Tahu Tempe: Omzet Hilang Rp15 Juta. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Ist)

TASIKMALAYA, iNews.id – Sebulan terakhir ini harga kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe terus merangkak naik. Kenaikan harga kacang kedelai tersebut hampir terjadi setiap pekannya.

Imin Muslimin (43) perajin tahu di Mangkubumi yang juga Sekretaris Himpunan Pedagang Tahu Tempe (HPPT) Kota Tasikmalaya mengatakan, harga kacang kedelai sebelumnya Rp 9.500. Namun, saat ini harga kacang kedelai mencapai Rp 11.200 per kilogram (Kg).

“Sudah sebulan ini kacang kedelai naik terus. Makanya kami akan mogok massal mengikuti arahan organisasi himpuran perajin tahu dan tempe nasional,” ujar Imin, Senin (21/2/2022).

Menurutnya, para perajin dan pedagang belum bisa menaikan harga jual karena kondisi perekonomian masyarakat masih kesulitan dampak dari pandemi Covid-19.

“Kami berharap pemerintah turun tangan mengatasi kenaikan harga kacang kedelai ini,” harap dia.

Dikatakan Imin, pihaknya sampai saat ini masih menunggu respon dari pemerintah dalam mengatasi persoalan kenaikan harga kacang kedelai. Namun, apabila tidak ada perhatian dari pemerintah, maka pihaknya terpaksa akan menaikan harga jual tahu dan tempe di pasaran.

“Selama ini para perajin hanya mengandalkan penghasilan dari produksi dan menjual tahu dan tempe. Saat ini harga tahu ukuran normal di pasaran Rp 300 per buahnya dan biasa dijual per kantong plastik Rp 3 ribu berisi 10 buah,” kata dia.

Ia menyebut, sebagai salah satu solusi jika memang harga kedelai tidak turun dan malah semakin naik, pihaknya akan menaikan harga jual dengan kenaikan sebesar 10 persen sampai 15 persen.

“Untuk ukurannya tetap, tapi harga saja dinaikkan,” ungkapnya.

Imin menjelaskan, jika harga tetap dan harga kedelai tak kunjung turun maka perajin akan mengalami kerugian. Ia mengaku, dalam sebulan terakhir ini dirinya sudah kehilangan omzet sebesar Rp15 juta.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut