Namun, sulit untuk melaksanakan tugas tersebut karena tempat pengibaran bendera berada di tengah lapangan kantor gubernur. Lokasi yang terbuka sangat berisiko membuat mereka rentan terkena serangan musuh.
Tetapi, Mayor Atang tidak putus asa. Dengan tekad yang kuat, ia memberikan perlindungan dengan menembak untuk melindungi kedua anggotanya sekaligus mengalihkan perhatian musuh. Sementara itu, Koptu Sugeng dan Koptu Suhar dengan cepat berlari menuju tiang bendera. Mereka segera menurunkan bendera Fretilin dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih.
Namun, ketika bendera baru setengah naik, tiba-tiba Koptu Sugeng terkena peluru musuh di kakinya. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat kedua prajurit Kopassus. Mereka tetap menaikkan Bendera Merah Putih sampai ke puncaknya.
Kekhawatiran mereka menjadi kenyataan saat mereka bergerak sekitar 25 meter, di mana peluru dari pasukan Fretilin menembus perut Mayor Atang. Bahkan, satu peluru mengenai kepalanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta