Bersama dengan 19 prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha), yang sekarang dikenal sebagai Kopassus, Mayor Atang, yang lahir di Tasikmalaya pada 22 Agustus 1943, terlibat dalam Operasi Seroja. Tugasnya meliputi merebut beberapa lokasi strategis seperti kantor gubernur, lapangan terbang, dan pelabuhan.
Sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Nanggala V Grup 1 Kopassandha, Mayor Atang juga diberi tugas tambahan untuk membantu mengamankan prajurit Korps Marinir yang akan mendarat melalui jalur laut serta mengibarkan Bendera Merah Putih untuk menandai lokasi yang telah direbut dari tangan musuh.
Pada tanggal 7 Desember 1975, menjelang subuh, seluruh pasukan diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules. Sayangnya, sebelum sempat mendarat, pasukan Fretilin menyerang pasukan Mayor Atang dengan tembakan membabi buta. Beberapa prajurit tewas terkena peluru saat payung masih terbuka di udara.
Setelah mendarat, Mayor Atang bersama dua anggotanya, yaitu Koptu Sugeng dan Koptu Suhar, maju untuk merebut tempat-tempat strategis. Meskipun terus diserang oleh tembakan musuh, Mayor Atang kemudian meminta kedua anggotanya untuk mengibarkan Bendera Merah Putih.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta