Upaya untuk menggenjot sektor transportasi di Kota Banjar diwujudkan dengan menjadikan Terminal Tipe A Banjar sebagai Mall Pelayanan Publik (MPP).
Kesepakatan ini, yang ditandatangani pada 31 Oktober 2023 antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Banjar, bertujuan untuk membuat terminal ini menjadi pusat keramaian publik.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat saat itu, Amirulloh, menyampaikan, bahwa transformasi terminal tersebut menjadi MPP akan membantu masyarakat dan memanfaatkan Barang Milik Negara (BMN) secara optimal.
Kesepakatan ini ditujukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pengelolaan atau penggunaan barang.
Meskipun telah ada kesepakatan untuk mengubah Terminal Tipe A Banjar menjadi MPP, hingga saat ini belum terlihat perubahan yang signifikan.
"Jadi supaya optimal pemanfaatan BMN ini Kemenhub melalui Ditjen Hubdat melakukan pinjam pakai aset berupa terminal tipe a Banjar yang digunakan sebagai mal pelayanan publik," kata Amirulloh.
"Perjanjiannya berlaku selama lima tahun dan dapat di perpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak," tambah dia.
Sebaliknya, banyak masyarakat yang mengomentari bahwa meski terminal ini terlihat elite, sulit menarik penumpang.
Seorang warga Banjar, Epul, menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi terminal saat ini. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya, terminal yang sederhana justru lebih ramai dengan keberagaman aktivitas seperti penjual asongan, pedagang makanan, dan tukang ojek.
"Tapi sekarang tidak ada, warung-warungnya pun hilang, ruko-ruko pun pada tutup," ujar Epul.
Meski kondisi terminal saat ini lebih tertata, dengan rencana adanya mall pelayanan publik di bangunan terminal, Epul berharap Pemerintah Kota Banjar dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan terminal agar kembali menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya yang ramai.
"Sekarang sih memang orang-orang sudah banyak yang menggunakan kendaran pribadi untuk berpergian, tapi ya mudah-mudahan angkutan umum juga bisa ramai kembali, meski saya tidak kepikiran dengan cara apa mengembalikannya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono