Korban DBD di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah, Kini 4 Orang Meninggal

Asep mengimbau masyarakat untuk terus aktif dalam melakukan pencegahan kasus DBD dengan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kasus DBD ini hanya dapat dicegah dengan PSN dan 3M plus, menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air," tandasnya.
Sebelumnya, 2 anak di Kota Tasikmalaya yang masih duduk bangku sekolah dasar (SD) meninggal dunia karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Kasus pertama terjadi di wilayah Kecamatan Purbartu pada Senin (17/1/2022) dan kasus ke 2 terjadi di Kecamatan Cibeureum pada Minggu (23/1/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana membenarkan terkait adanya 2 kasus meninggal dunia akibat DBD.
“Iya, meninggal terkonfirmasi positif karena DBD,” ujar Asep kepada iNewsTasikmalaya.id, Senin (24/1/2022).
Dikatakan Asep, sejak 1Januari hingga 24 Januari 2022 ini tercatat sebanyak 159 kasus DBD terjadi di Kota Tasikmalaya. Dari total kasus DBD tersebut, 143 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Editor : Asep Juhariyono