Pada diskusi tersebut, seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, menanyakan perihal alasan Kaesang Pangarep memilih PSI sebagai kendaraan politik dan tidak mengikuti jejak ayahnya di PDI Perjuangan.
Kaesang pun langsung menjawabnya dengan santai dibarengi senyuman yang ramah. "Jadi sebenernya dengan PSI itu sudah saling berkomunikasi jauh-jauh hari, bertemu dengan sekjen dengan intens jauh sebelum dirumorkan menjadi Wali Kota Depok. PSI ini cukup unik dari segi partai, diisi dengan anak-anak milineal," jawab Kaesang.
"Mau gimana pun PSI punya integristas yang cukup berbeda, mereka punya kemampuan yang bikin saya jatuh cinta. Karena jatuh cintanya sama PSI jadi tidak perlu ada alasan," tambah Kaesang.
Dalam diskusinya, Kaesang mengajak kepada seluruh generasi milenial khususnya di Tasikmalaya agar bisa terjun ke dunia politik sebagai subjek dan bukan objek politik.
Meski demikian, dirinya pun tidak memaksa anak-anak muda Tasikmalaya untuk masuk ke partai yang saat ini ia pimpin, tapi memberikan kebebasan dan haknya untuk memilih partai yang disukai.
"Saya harap semua bisa tahu politik dan pelaku politik, tapi saya tak pernah dan bukan untuk menyuruh masuk PSI ya. Silahkan saja pilih sesuai keinginan," paparnya.
Kedatangan Kaesang Pangarep ke Tasikmalaya didampingi Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka, dan sebagian Dewan Pengurus Pusat PSI.
Editor : Asep Juhariyono