Logo Network
Network

Tikungan Cidolog Jadi Saksi Bisu Aksi Heroik Rakyat Salawu Tasikmalaya

Nanang Kuswara
.
Minggu, 09 Januari 2022 | 08:32 WIB
Tikungan Cidolog Jadi Saksi Bisu Aksi Heroik Rakyat Salawu Tasikmalaya
Prasasti peringatan pertempuran Kompi Lukito di Kampung Cidolog, Jalan Raya Salebu, Desa Salebu, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, yang tidak terawat nyaris luput dari perhatian setiap warga yang melintas. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Nanang Kuswara)

TASIKMALAYA, iNews.id – Di sudut belakang lapang sepakbola Desa Salebu, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat sebuah prasasti. Tugu ini yang nyaris luput dari perhatian masyarakat yang melintas daerah tersebut. 

Padahal, prasasti tersebut sengaja dibuat sebagai pengingat jika di tempat itu pernah terjadi peristiwa heroik yang melibatkan masyarajat setempat disana dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. 

Mungkin karena bangunannya tidak mencolok, hanya berupa tembok persegi berwarna putih dengan tulisan pada batu marmer yang sudah kusam dan nyaris tidak terbaca. 

Sehingga setiap orang yang melintas tidak akan menyangka jika tembok yang berdiri tepat di deretan warung pinggir jalan itu merupakan sebuah prasasti. 

“Jarang sekali ada yang datang untuk sekedar memperhatikan apalagi bertanya berkenaan dengan prasasti itu. Tahun 2022 ini baru ada yang nanya dan motret hanya Anda sendiri. 

Sedangkan pada tahun 2021 kemarin, rasanya tidak ada sama sekali,” kata Aan Abdulah (40) warga pemilik warung yang ditanya berkenaan dengan prasasti tersebut. 

“Dijalan tikungan Cidolog, Salebu, Singaparna, pada medio September 1947, Kompi Lukito (BAT.S.L. TOBING) mengadakan penghadangan terhadap iring-iringan konvoi yang membawa Jenderal Buurman van Vreeden, Kepala Staf Umum Tentara Belanda. Bisa dikacaukan sehingga dokumen-dokumennya termasuk stempel jatuh ditangan kita.” 

Begitulah kalimat yang tertulis pada prasasti tersebut. Prasasti itu  ditandatangani Ketua I DHC A.45 Kab Tasikmalaya, Abas Herawan dan Panglima Divisi Siliwangi Pertama Jendral Besar TNI / Purn Dr A H. Nasution. 

Prasasti sengaja ditempatkan disana, karena pertempuran sengit terjadi di lokasi ini. Rakyat Salawu bersama tentara bahu membahu melakukan penghadangan terhadap konvoi pasukan penjajah yang mengawal seorang Jendral Belanda.

Namun tidak ada informasi korban yang jatuh dari kedua belah pihak dalam pertempuran sengit tersebut. Hanya disebutkan jika kala itu Kampung Tanjaknangsi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, dibumihanguskan oleh Belanda. 

Follow Berita iNews Tasikmalaya di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.