Kyai Muda di Priangan Timur Deklarasikan RUIBI, Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres di Pemilu 2024

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sejumlah kyai muda di Priangan Timur yang tergabung dalam Rumah Umat Islam Bangsa Indonesia (RUIBI), menggelar silaturahmi dan doa bersama di pondok pesantren (ponpes) Al Muktariah, Kampung Rancamacan, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (12/4/2023).

Diketahui, RUIBI adalah wadah para tokoh ulama, tokoh politik, tokoh masyarakat dan lainnya, untuk merawat dan melestarikan peradaban umat demi terwujudnya pribadi yang bermartabat dan negara yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pembentukan RUIBI bukan tanpa alasan. Ketua Umum RUIBI KH Dede Muksit’Aly ZA mengatakan, ada dua tujuan dari pembentukan RUIBI. Tujuan yang pertama yakni menyampaikan aspirasi dan gagasan dari para kyai muda dalam Pemilu 2024 dengan pendekatan sopan santun.

Hal itu mengingat pada 2019 pelaksanaan pemilu yang begitu panas yang ditandai dengan adanya dua kubu pendukung calon presiden. Lebih jauh lagi, pada Pemilu 2019 kebhinekaan menjadi isu menarik yang di dalamnya terdapat praktik-praktik tidak sportif seperti politisasi agama, suku, dan lainnya.

“Hari ini kami sebagai kyai muda ingin perisitiwa di Pemilu 2019 tidak kembali terjadi. Dan hari ini pertama di Tasikmalaya kami mendeklarasikan RUIBI, di mana kyai muda berperan aktif untuk tidak ikut menolak gelombang politisasi sara dan lainnya. RUIBI ingin politik yang santun,” kata KH Dede.

Ia menjelaskan, tujuan kedua dibentuknya RUIBI yakni memiliki ijtihad politik di mana harus ada suksesor yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai sangat berkontribusi besar dalam dalam pembangunan Indonesia.

Lanjut KH Dede, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia melangkah jauh lebih maju dan lebih baik. Hal itu tampak dari kuatnya perekonomian Indonesia di tengah hantaman resesi global, dan pembangunan yang merata di berbagai daerah di tanah air.

“Terlepas dari kontroversi, Pak Jokowi banyak plusnya dalam memimpin bangsa Indonesia. Sehingga kami berpikir harus ada suksesor sebagai penerusnya,” ujarnya.

Editor : Asep Juhariyono