TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Puncak Perayaan Hari Raya Imlek 2023 di Kota Tasikmalaya diikuti oleh para tokoh lintas agama dan organisasi keagamaan se-Priangan Timur. Puncak perayaan Imlek dilaksanakan di Graha Asri Plaza Asia Tasikmalaya, Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Minggu (29/1/2023) malam.
Warga keturunan Tionghoa dari berbagai wilayah di Priangan Timur termasuk dari Cirebon dan Bandung, berkumpul dan tampak antusias mengikuti puncak perayaan Hari Raya Imlek 2023. Mereka mengenakan pakaian berwarna merah dengan corak emas sebagai ciri khas dari perayaan Imlek.
Puncak perayaan Hari Raya Imlek 2023 ini turut dihadiri oleh para tamu undangan seperti dari para Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Priangan Timur, para Pengurus Nahdlatul Ulama (NU), para Ketua MUI, Kemenag, Ansor, dan lainnya.
Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq dalam sambutannya mengatakan, perayaan Imlek di Tasikmalaya yang dihadiri oleh seluruh pemuka agama menjadi bukti nyata bahwa Tasikmalaya itu cukup toleran.
“Jadi gak benar kalau ada berita bahwa Tasik itu intoleran. Ini nyatanya semua agama ada. Imlek ini bukti refleksi kebersamaan di Kota Tasikmalaya, semua agama bersama menyambut Imlek. Ini sudah suatu kemajuan untuk Kota Tasimalaya,” kata Ate.
Menurutnya, mengikuti kegiatan perayaan Imlek mengingatkan dirinya pada sang guru yakni KH Abdurahman Wahid (Gusdur). Selama menjabata sebagai Presiden Indonesia, Gusdur mencetuskan perayaan Hari Raya Imlek bebas digelar di Indonesia bahkan menjadi hari libur nasional.
“Kalau menghadiri acara Imlek seperti ini saya jadi teringat guru saya, Gusdur. Beliau sangat toleran dan mencetuskan Hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional,” ujar Ate dihadapan warga keturunan Tionghoa dan para tamu undangan.
Ia menuturkan, saat itu dirinya kerap mengikuti Gusdur dalam menghadiri kegiatan perayaan Imlek di tanah air. Ia menilai bahwa selama ini yang selelu memberikan perhatian serius kepara warga keturunan Tionghoa ada Gusdur dan Jokowi.
“Saya masih ingat saat pertama perayaan Imlek bebas dilaksanakan di Indonesia oleh Gusdur dan sekarang diperhatikan oleh Pak Jokowi,” tuturnya.
Editor : Asep Juhariyono