2. Lobster
Hewan yang bisa hidup abadi tanpa proses penuaan yang kedua adalah lobster. Hewan ini juga tidak mengalami penuaan. Namun, tidak seperti ketergantungan Hydra pada gen tertentu, umur panjang mereka berkat kemampuan memperbaiki DNA tanpa henti.
Biasanya, selama proses penyalinan DNA dan pembelahan sel, tutup ujung pelindung pada kromosom yang disebut telomere, perlahan menjadi semakin pendek. Ketika terlalu pendek, sel memasuki penuaan dan tidak dapat lagi terus membelah.
Lobster tidak mengalami masalah ini berkat pasokan enzim yang disebut telomerase yang tidak pernah habis. Enzim ini berfungsi untuk terus meregenerasi telomer. Mereka menghasilkan banyak enzim ini di semua sel selama masa dewasanya dan memungkinkan untuk mereka mempertahankan DNA tetap awet muda tanpa batas.
Telomerase tidak unik untuk lobster. Hal ini hadir di sebagian besar hewan lain, termasuk manusia. Tetapi setelah melewati tahap kehidupan embrionik, tingkat telomerase di sebagian besar sel lainnya menurun dan tidak cukup untuk bertahan.
3. Ubur-Ubur Turritopsis Dohrnii
Hewan yang bisa hidup abadi tanpa proses penuaan yang ketiga adalah ubur-ubur Turritopsis Dohrnii. Hingga saat ini, hanya ada satu spesies yang disebut ‘abadi secara biologis’ yakni ubur-ubur Turritopsis Dohrnii.
Hewan kecil dan transparan ini berkeliaran di lautan di seluruh dunia dan dapat memutar balik waktu dengan kembali ke tahap awal sikluk kehidupannya.
Kehidupan ubur-ubur baru dimulai dengan telur yang telah dibuahi. Mereka kemudian tumbuh menjadi larva yang disebut planula. Setelah berenang cepat, planula menempel ke permukaan (seperti batu, atau dasar laut, atau lambung kapal), di mana dia berkembang menjadi polip.
Ini merupakan struktur berbentuk tabung dengan mulut di salah satu ujungnya dan semacam ' kaki 'di sisi lain. Itu tetap tertahan di tempatnya selama beberapa waktu hingga tumbuh menjadi koloni kecil polip yang berbagi tabung makan satu sama lain.
Proses ini bertanggung jawab untuk tahap selanjutnya dari siklus hidup ubur-ubur: ephyra (ubur-ubur kecil) dan medusa, yang merupakan tahap dewasa yang terbentuk sempurna dan mampu bereproduksi secara seksual.
Editor : Asep Juhariyono