get app
inews
Aa Text
Read Next : Call Center 112 Pemkot Tasikmalaya, Kapan Harus Menghubungi? Ini Penjelasannya

Inilah Nama-nama Pahlawan Nasional Asal Tasikmalaya, dari Kyai hingga Pendana Menteri

Kamis, 10 November 2022 | 09:54 WIB
header img
Inilah Nama-nama Pahlawan Nasional Asal Tasikmalaya, dari Kyai hingga Pendana Menteri. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.idPahlawan Nasional asal Tasikmalaya dapat Anda simak dalam artikel ini.

Hari Pahlawan diperingati setiap tahunnya pada 10 November. Hari pahlawan 10 November ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Penetapan 10 November sebagai hari pahlawan berdasarkan pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan pasukan sekutu di Surabaya pada 1945.  

Perlawanan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dilakukan diseluruh wilayah nusantara tidak terkecuali di Tasikmalaya.

Berkat perjuangannya dalam melawan penjajahan, sejumlah tokoh asal Tasikmalaya pun dianugrahi sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia untuk mengenang jasa-jasanya.

Lantas, siapa saja pahlawan nasional asal Tasikmalaya? Dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/11/2022) berikut ini pahlawan nasional asal Tasikmalaya:

1. KH. Zainal Mustofa


KH Zainal Mustofa, Pahlawan Nasional Asal Tasikmalaya. Foto: Ist

Pahlawan nasional asal Tasikmalaya yang pertama adalah KH. Zainal Mustofa. Beliau lahir di Tasikmalaya, pada 1899 tepatnya di Kampung Bageur, Desa Cimerah, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Ia meninggal pada 25 Oktober 1944 di Ancol, Jakarta Utara, di usia yang masih terbilang muda yakni 45 tahun.

KH. Zainal Mustafa merupakan seorang ulama yang terkenal karena sikapnya yang tegas dan memberontak kepada penguasa, baik pada masa penjajahan kolonial Belanda maupun Jepang.

Beliau mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Sukamanah pada 1927. Pada 1940-1941, KH Zainal Mustofa gencar melakukan serangan kepada pemerintah kolonial Belanda, sehingga pada 17 November 1941, KH Zainal Mustafa ditangkap dan dipenjarakan di Sukamiskin.

Pada masa penjajahan Jepang, sikapnya tidak berubah. Ia selalu hati-hati dengan penjajah sehingga dengan tegas menyatakan tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang.

Pada 25 Februari 1944 KH Zainal Mustafa, menerima tamu Jepang yang memintanya untuk menghadap kantor Kempetai di Tasikmalaya untuk meminta maaf. Utusan Jepang kemudian disergap.

Hal itu berdampak pada penyerangan ke pesantren Sukamanah dari segala penjuru oleh tentara Jepang. KH Zainal Mustafa ditangkap dan dipenjarakan di penjara Cipinang, Jakarta.

Untuk mengenang jasanya, KH Zainal Mustofa pun diabadikan dengan dijadikan sebuah nama jalan di pusat Kota Tasikmalaya yang terkenal dengan jalan HZ.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut