Anggota DPR RI Partai Demokrat Blusukan ke Pasar Manis Ciamis, Cek Harga dan Sosialisasikan AHY

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat blusukan ke pasar tradisional di Kabupaten Ciamis, Jumat (25/9/2022). Para wakil rakyat itu mengecek harga sembako pasca kenaikan harga BBM pada awal September lalu.

Di samping itu, mereka juga sekaligus menyosialisasikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang bakal jadi calon presiden jelang pemilihan presiden (pilpes) 2024 mendatang kepada para pedagang di pasar.

Baca Juga

Raihan Suara Masuk Lebih dari 61 Persen, Rina Saadah Optimis Melenggang ke Senayan

Anggota DPR RI yang hadir di antaranya Dede Yusuf, Didi Irawadi dan Anton Sukartono. Mereka secara bersamaan blusukan ke Pasar Manis Ciamis.

Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukarto Suratto mengatakan, dari hasil survei harga sembako di Pasar Manis Ciamis, sejumlah komoditas pangan memang mengalami kenaikan harga. Namun, beberapa komoditas pangan lainnya juga mengalami penurunan harga.

Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM berimbas langsung kepada masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Ia meminta pemeritah merevisi kenaikan harga BBM karena hal itu berdampak langsung dan berhadapan dengan kenyataan hidup sehari-hari. Kendati ada bantuan langsung tunai (BLT) BBM, tapi bantuan tersebut tidak merata.

Baca Juga

Caleg Perindo Ilham Fuaddy Turun ke Pelosok Ciamis, Gelar Bazar Murah dan Edukasi Digital Marketing

Anton menuturkan, pemerintah harus mengutamakan nasib rakyat, karena rakyat ini berhadapan dengan kehidupan hari-harinya yang harus bisa makan, bayar uang sekolah, dan membeli kebutuhan pokok lainnya.

“Alhamdulillah bawang bisa turun, tapi daya belinya berkurang, sementara itu kacang kedelai naik. Jadi kita tadi melakukan survei ke beberapa tempat yang intinya masyarakat meminta agar pemerintah merevisi kenaikan BBM ini. Karena tadi juga ada yang bilang, meski dikasih BLT pun tidak merata, ada juga yang tidak dapat,” kata Anton.

Editor : Asep Juhariyono