TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan mahasiswa Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Gerakan Santura (Salapan Tuntutan Rakyat) dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) berunjuk rasa di depan Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (23/9/2022).
Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk mengesahkan raperda LP2B (Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) tahun 2022 serta menghentikan alih fungsi lahan pertanian.
Unjuk rasa mahasiswa ini sekaligus memperingati Hari Tani Nasional (HTN) yang diperingati setiap 24 September.
Massa aksi membawa berbagai spanduk berisi kecaman dan tuntunan mereka kepada pemerintah. Mereka pun beorasi di depan Bale Kota Tasikmalaya menyampaikan aspirasnya.
Ketua BEM Fakultas Pertanian Unsil Rievansyah Eka Satria mengatakan, dunia pertanian adalah sektor yang tidak bisa di kesampingkan. Terlebih saat ini Indonesia sedang mengalami masa transisi dari pandemi menuju endemi.
“Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat vital dalam rangka memberikan sumbangsih terhadap pemulihan ekomoni nasioanl terkhusus ekonomai para petani. Kami meminta pemerintah untuk segera mengesahkan Raperda LP2B tahun 2022 serta meminta pemerintah segera menghentikan perampasan dan monopoli tanah," kata Reivansyah.
Menurutnya, tuntutan lain yang dibawa oleh para mahasiswa adalah soal alih fungsi lahan dan ketahanan pangan, di mana persoalan tersebut merupakan masalah kongrit dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kota Tasikmalaya yang belum bisa terpenuhi.
“Masalah lain yang kita soroti saat ini adalah masalah inprastruktur pertanian. Di mana drainase air yang tidak maksimal termasuk alat-alat partanian yang lainnya tidak bisa secara merata bisa disampaikan kepada petani," ucapnya.
Ia menyebut bahwa massa aksi sudah melakukan audensi tertutup dengan sejumlah pihak terkait tentang LP2B, tapi sejauh ini raperda LP2B tak kunjung disahkan.
“Kemarin kita sudah menyampaikan saat audensi bawasannya LP2B ini sudah sampai ke bidang hukum di sekertaris daerah, karena selama setahun ini mandeg,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa para mahasiswa di depan Bale Kota Tasikmalaya diterima oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana.
Editor : Asep Juhariyono