get app
inews
Aa Text
Read Next : Cek Lokasi dan Jadwal Samsat Keliling Kota Tasikmalaya Hari Ini, Rabu, 6 November 2024

Mahasiswa Pertanian Unjuk Rasa Minta Pemkot Tasikmalaya Segera Sahkan Raperda LP2B 2022

Jum'at, 23 September 2022 | 20:23 WIB
header img
Mahasiswa Pertanian Unjuk Rasa Minta Pemkot Tasikmalaya Segera Sahkan Raperda LP2B 2022 . Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kritian.

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Ratusan mahasiswa Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Gerakan Santura (Salapan Tuntutan Rakyat) dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) berunjuk rasa di depan Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (23/9/2022).

Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk mengesahkan raperda LP2B  (Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) tahun 2022 serta menghentikan alih fungsi lahan pertanian.

Unjuk rasa mahasiswa ini sekaligus memperingati Hari Tani Nasional (HTN) yang diperingati setiap 24 September.

Massa aksi membawa berbagai spanduk berisi kecaman dan tuntunan mereka kepada pemerintah. Mereka pun beorasi di depan Bale Kota Tasikmalaya menyampaikan aspirasnya.

Ketua BEM Fakultas Pertanian Unsil Rievansyah Eka Satria mengatakan, dunia pertanian adalah sektor yang tidak bisa di kesampingkan. Terlebih saat ini Indonesia sedang mengalami masa transisi dari pandemi menuju endemi.

“Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat vital dalam rangka memberikan sumbangsih terhadap pemulihan ekomoni nasioanl terkhusus ekonomai para petani. Kami meminta pemerintah untuk segera mengesahkan Raperda LP2B tahun 2022 serta meminta pemerintah segera menghentikan perampasan dan monopoli tanah," kata Reivansyah.

Menurutnya, tuntutan lain yang dibawa oleh para mahasiswa adalah soal alih fungsi lahan dan ketahanan pangan, di mana persoalan tersebut merupakan masalah kongrit dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kota Tasikmalaya yang belum bisa terpenuhi.

“Masalah lain yang kita soroti saat ini adalah masalah inprastruktur pertanian. Di mana drainase air yang tidak maksimal termasuk alat-alat partanian yang lainnya tidak bisa secara merata bisa disampaikan kepada petani," ucapnya.

Ia menyebut bahwa massa aksi sudah melakukan audensi tertutup dengan sejumlah pihak terkait tentang LP2B, tapi sejauh ini raperda LP2B tak kunjung disahkan.

“Kemarin kita sudah menyampaikan saat audensi bawasannya LP2B ini sudah sampai ke bidang hukum di sekertaris daerah, karena selama setahun ini mandeg,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa para mahasiswa di depan Bale Kota Tasikmalaya diterima oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dari Fakultas Pertanian Unsil sangat baik untuk mengingatkan Pemkot Tasikmalaya. Kehadiran mereka tersebut membuat dirinya bisa lebih instropeksi diri untuk mengevaluasi seluruh program.

“Mereka datang ke sini karena ingin petani maju dan adanya sebuah perubahan yang ada di Kota Tasikmalaya. Selain itu, ada 9 tuntutan yang diminta oleh para mahasiswa yang salah satunya tentang pengesahan Raperda LP2B," kata Adang.

Tentang tuntutan yang disampaikan para mahasiswa, Adang menjelaskan, pihaknya akan terus berusaha menyampaikannya kepada pimpinan dan mewujudkannya. Untuk mencapai itu semua, lanjut Adang, tidak bisa dilakukan secara bersamaan.

“Untuk LP2B ini sedang proses oleh bagian hukum dan yang lain pun sedang kami coba secara bertahap, demi kesejahteraan para petani," ujarnya

“Lahan yang produktif di Kota Tasikmalaya sendiri, untuk sawah kurang lebih 5 ribu hektar, terus nanti juga ada LSD (lahan sawah yang dilindungi),” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut