TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Beberapa waktu ini jagat maya sempat dihebohkan dengan kejadian di luar nalar yang hampir tak masuk akal. Seorang warga Jember, Nurlasiadi (35) mengalami hal tak masuk akal. Di dalam rektum (anus) pria 35 tahun itu ditemukan gelas kaca.
Dari kejadian tersebut yang membuat kontroversi adalah pernyataan dari pihak medis yang menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya unsur kesengajaan. Pasien diduga sengaja memasukan gelas melalului anus. Namun, ada pula yang menganggap bahwa kejadian itu merupakan hal mistis.
Pakar Supranatural sekaligus pengamat sosial Mbah Gareng turut angkat bicara. Menurutnya, bahwa hal demikian masih bisa dikategorikan fenomena mistis karena sampai dengan saat ini belum ada hal pasti yang dapat dijadikan dasar secara ilmiah baik menurut pengakuan maupun hal lain.
“Hal itu bisa dikatakan mistis bila belum ada hal logis yang dijadikan dasar pasti sebagai bukti penyebab sebenarnya. Karena pada dasarnya hal mistis adalah hal logis yang belum terungkap,” ujar Mbah Gareng, Kamis (14/4/2022).
Ia menuturkan, bila telah ada hal logis yang terungkap, maka hal tersebut sudah tidak bisa dikatakan mistis lagi.
Mbah Gareng menyebutkan, kejadian tersebut bisa saja disebabkan oleh sihir karena definisi sihir sendiri adalah hal yang kental dilakukan seseorang untuk mencelakai orang lain dengan cara pengiriman benda unsur jarak jauh dan melibatkan bantuan jin.
“Bagaimana hal demikian bisa terjadi? bukan hal yang tak mungkin benda berupa materi seperti gelas dan lain-lain dapat diubah menjadi unsur materi dan dikirim (santet) melalui jalur ghoib. Atau yang disebut sihir biasanya hal ini dilakukan oleh oknum-oknum seperti dukun sihir untuk mencelakai orang lain,” ucap Mbah Gareng.
Lebih jauh spiritual Mbah Gareng menjelaskan, hal ini haram untuk dilakukan sebagai umat beragama karena ini mengandung unsur kejahatan dan pastinya merugikan orang lain. Terlepas dari fenomena yang saat ini terjadi, hal seperti itu masih kerap ditemui di kalangan masyarakat dengan motivasi menjatuhkan persaingan, baik dalam urusan usaha atau motiv-motiv lainnya. “Semoga saja hal ini bisa menjadi pelajaran dan semoga saja tidak ada hal serupa dan pastinya kami masih menunggu hal pasti apa sebenarnya dibalik kejadian yang menimpa Nurlasiadi,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono