get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasca Perusakan, Pemkot Banjar dan Aparat Gabungan Gelar Aksi Bersih-Bersih Kantor DPRD

Ribuan Guru di Kota Banjar Masih Menanti Cairnya TPG dan THR Tahun 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 | 20:18 WIB
header img
Ribuan Guru di Kota Banjar Masih Menanti Cairnya TPG dan THR Tahun 2025. Foto: Ilustrasi/Istimewa

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Ribuan tenaga pendidik di Kota Banjar hingga kini masih diliputi kegelisahan. Pasalnya, Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang seharusnya sudah cair pada pertengahan tahun 2025 belum juga masuk ke rekening mereka.

Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar mencatat, terdapat 1.005 guru dari tingkat TK, SD, hingga SMP yang terdampak keterlambatan pencairan. Kondisi ini membuat para guru harus bersabar lebih lama, padahal dana tersebut sangat dinantikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga maupun persiapan jelang hari raya.

Kepala Disdikbud Kota Banjar, Dedi Suardi, membenarkan bahwa hingga saat ini para guru memang belum menerima haknya. Ia menegaskan keterlambatan bukan disebabkan oleh pemerintah daerah, melainkan mekanisme transfer dana dari pusat.

“Ya, betul. Sampai hari ini TPG dan THR guru memang belum dibayarkan,” kata Dedi, Kamis (21/8/2025).

Dedi menjelaskan bahwa kedua jenis tunjangan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari APBD Kota Banjar. Oleh karena itu, pencairan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat ke rekening masing-masing guru.

“Pembayaran dilakukan oleh pusat, langsung ke rekening para guru, jadi daerah hanya memfasilitasi administrasinya,” jelasnya.

Ternyata, kasus keterlambatan ini bukan hanya dialami oleh Kota Banjar. Sejumlah daerah lain di Jawa Barat bahkan di luar provinsi juga melaporkan masalah serupa. Menurut Dedi, hal ini lebih disebabkan oleh sistem pencairan di tingkat pusat yang belum merata.

“Untuk Kota Banjar, kami sudah menyampaikan usulan pencairan ke pusat. Jadi kami menunggu tindak lanjut lebih lanjut dari pemerintah pusat,” tegasnya.

TPG dan THR memiliki makna yang lebih dari sekadar tambahan penghasilan. Bagi para pendidik, tunjangan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan profesionalisme guru dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Besaran yang diterima tiap guru berbeda, bergantung pada golongan, masa kerja, hingga lokasi penugasan. Tidak sedikit guru yang mengandalkan dana tersebut untuk kebutuhan pokok, biaya sekolah anak, hingga tabungan keluarga.

“Bagi kami, tunjangan itu sangat berarti. Selain membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga menjadi bentuk apresiasi nyata dari negara,” ungkap salah seorang guru SD di Kota Banjar yang enggan disebutkan namanya.

Meski harus menunggu lebih lama, para guru di Kota Banjar tetap berharap agar hak mereka segera cair. Keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada sisi finansial, tetapi juga menambah beban psikologis bagi para pendidik yang terus berjuang di tengah berbagai tantangan dunia pendidikan.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut