Kecanduan Nonton Film Porno, Bocah 13 di Kota Banjar Nekad Cabuli Balita

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Miris, seorang bocah di Kota Banjar, Jawa Barat, nekad mencabuli seorang balita perempuan. Aksi pencabulan bocah berusia 13 tahun tersebut diduga lantaran kebiasaan buruk kerap menonton film dewasa atau porno.  

Informasi yang dihimpung dari kepala desa setempat, bocah tersebut merupakan siswa yang baru saja lulus sekolah dasar (SD) di wilayah Kabupaten Pangandaran. Saat itu, pelaku sedang berkunjung ke rumah saudaranya di Kota Banjar.

"Anak yang melakukan perbuatan senonoh ini dari wilayah Pangandaran, dia sudah 3 minggu di rumah uwanya (sodara) di sini," ucapnya.

Korban diketahui adalah anak tetangga yang sering bermain ke tempat saudara terduga pelaku. Peristiwa dugaan pencabulan tersebut terjadi pada Minggnu (15/6/2025) ketika korban bermain seperti biasanya.

Perbuatan bejat pelaku diketahui ketika orang tua korban sedang memandikan anaknya. Saat itu, korban mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Orang tua korban kemudian melaporkan hal tersebut ke kepala desa dan meminta dimediasi dengan keluarga pelaku.

"Setelah keluarga korban bicara dengan keluarga pelaku, mereka sepakat untuk membuat laporan ke polisi," ucapnya. Senin (23/6/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban melakukan visum dan hasilnya terdapat luka robek di bagian organ intim balita tersebut.

"Kalau dari pengakuan bocah 13 tahun itu, dia baru pertama kali melakukan perbuatan ini. Saat kejadian, kata pelaku, korban dan anak usia tiga tahun sedang bermain handphone di dalam kamar. Saat ditanya, pelaku mengaku sering melihat video-video porno," tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banjar Iptu Heru membenarkan bahwa adanya laporan terkait kasus seorang anak di bawah umur mencabuli balita di wilayah hukumnya.

"Benar, kami telah menerima laporan terkait kasus tersebut (bocah cabuli balita). Saat ini sedang kami tangani. Untuk terduga, sekarang sudah diamankan di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Bandung," ujar Heru.

Editor : Asep Juhariyono