get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Banjar Heboh dengan Kemunculan Bunga Bangkai Jenis Suweg Muncul di TPS3R Bagusantri

Warga Banjar Tanam Pohon di Jalan Rusak, Juluki Jalan Tak Berdaya Sindir Pemerintah

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:37 WIB
header img
Warga Banjar Tanam Pohon di Jalan Rusak, Juluki Jalan Tak Berdaya Sindir Pemerintah. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Rasa frustrasi warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, atas kondisi Jalan Bantarpendey-Cikembang yang rusak berat akhirnya memuncak. Jalan sepanjang lebih dari satu kilometer itu kini dijuluki “Jalan Tak Berdaya” sebagai bentuk sindiran terhadap lemahnya respon pemerintah daerah dalam menangani infrastruktur rusak.

Kondisi jalan yang sudah bertahun-tahun dibiarkan tanpa perbaikan ini kian membahayakan warga. Genangan air, lubang besar, dan permukaan jalan yang hancur menjadi pemandangan sehari-hari. Untuk menyampaikan keluhan mereka, warga melakukan aksi simbolis dengan menanam pohon pisang dan pepaya di badan jalan, serta membentangkan spanduk bertuliskan “Jalan Tak Berdaya”.

"Aksi ini murni bentuk keprihatinan warga. Jalan ini terakhir diperbaiki sekitar tahun 2016–2017. Sekarang kondisinya rusak parah dan membahayakan. Sudah ada korban jiwa akibat kecelakaan di sini," ujar Kepala Dusun Cipariuk, Nuryan, Selasa (13/5/2025).

Jalur Vital yang Terlupakan

Jalan Bantarpendey-Cikembang sebenarnya memiliki peran penting sebagai jalur alternatif penghubung antara Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis. Namun, rusaknya akses ini membuat distribusi hasil pertanian warga terganggu dan memperlambat roda perekonomian lokal.

"Warga sudah lelah menunggu janji. Kami musyawarah, dan sepakat menuntut perhatian langsung dari Wali Kota. Jika tidak ditanggapi, akan ada aksi susulan," tambah Nuryan.

Tanggung Jawab Pemerintah Daerah

Sekretaris Desa Neglasari, Dedi, menegaskan bahwa jalan tersebut merupakan jalan kota, yang berarti tanggung jawab sepenuhnya berada di pundak Pemerintah Kota Banjar.

"Itu jalan kota, bukan jalan desa atau provinsi. Jadi perbaikannya harus dari Pemkot," ucapnya.

Warga pun berharap agar tidak hanya Wali Kota dan Wakil Wali Kota, tetapi juga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bisa melihat langsung situasi di lapangan. Sebuah spanduk lain bertuliskan “Bapak Aing Kadieu” terpampang di sisi jalan sebagai seruan agar pemimpin daerah tidak tinggal diam.

Aspirasi Warga, Sindiran untuk Pemerintah

Julukan “Jalan Tak Berdaya” bukan sekadar olok-olok, melainkan sindiran pedas yang ditujukan kepada pemerintahan saat ini yang mengusung jargon "Berdaya". Bagi warga, jalan rusak adalah potret nyata dari lemahnya daya tanggap dan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat di akar rumput.

Mereka berharap suara protes ini tidak hanya jadi berita sesaat, tetapi memicu perubahan nyata demi keselamatan dan kelancaran hidup sehari-hari.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut