get app
inews
Aa Text
Read Next : Sidokkes Polres Banjar Pastikan Makanan Bergizi untuk Ribuan Pelajar Aman Dikonsumsi

Banjar Water Park Terbengkalai, Dana Investasi Miliaran Rupiah dari Pemkot Terancam Hangus

Jum'at, 02 Mei 2025 | 21:10 WIB
header img
Banjar Water Park Terbengkalai, Dana Investasi Miliaran Rupiah dari Pemkot Terancam Hangus. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Setelah lebih dari empat tahun tutup akibat pandemi, kondisi Banjar Water Park (BWP) kini semakin memprihatinkan. 

Proyek rekreasi andalan yang sempat menyedot perhatian publik dan menghabiskan anggaran miliaran rupiah dari APBD itu kini justru menyisakan kerugian dan tanda tanya besar.

Laporan terbaru Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan kondisi mencengangkan. Ratusan unit aset BWP raib tanpa jejak, laporan keuangan tak pernah diaudit, serta penyertaan modal sebesar Rp9,4 miliar dari Pemkot Banjar dinilai tidak memberikan manfaat ekonomi yang jelas.

Didirikan melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2010, BWP awalnya digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan. Selain suntikan modal awal Rp1 miliar, pemerintah juga menghibahkan aset senilai Rp26 miliar. 

Kemudian di tahun-tahun berikutnya, tambahan investasi terus mengalir, di antaranya kereta wisata senilai Rp94 juta dan fasilitas karaoke keluarga senilai Rp705 juta pada 2012.

Namun realitas berbicara lain. Selama beroperasi, BWP tidak pernah menyumbang sepeser pun untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Laporan keuangannya tidak pernah melalui audit profesional dan dianggap tak memenuhi standar akuntansi yang berlaku.

Pada awal 2023, Pemkot Banjar mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dengan melakukan inventarisasi aset. Hasilnya mengejutkan. Dari ratusan aset yang tercatat, hanya 17 unit dalam kondisi baik. Sisanya, 34 unit rusak ringan, 44 unit rusak berat, dan 384 unit dinyatakan hilang tanpa kejelasan.

Lebih ironis lagi, tanah seluas 6.000 meter persegi yang digunakan untuk lokasi BWP dengan nilai estimasi Rp1,4 miliar ternyata belum secara resmi dikuasai oleh Pemkot Banjar. Tanah tersebut merupakan hibah dari Pemkab Ciamis, tetapi belum diselesaikan secara hukum.

BPK juga menyoroti lemahnya fungsi pengawasan dari pejabat terkait, termasuk Sekretaris Daerah dan Dewan Pengawas. Tidak ada kajian kelayakan usaha yang serius untuk menilai masa depan BWP. Hal ini membuat penyertaan modal yang telah dikucurkan dinilai rawan mubazir.

Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Setda Kota Banjar, Tatang Nugraha, mengakui bahwa respons terhadap temuan BPK mengalami keterlambatan. Namun, ia memastikan bahwa audit eksternal oleh akuntan publik akan dilakukan pada tahun 2025 sebagai dasar menentukan arah kebijakan berikutnya.

“Memang baru tahun ini kami bisa tindak lanjuti karena keterbatasan anggaran. Audit ini penting untuk memastikan kejelasan posisi keuangan dan arah kelanjutan aset daerah ini,” ujar Tatang, Jumat (2/5/2025).

Kini, nasib Banjar Water Park benar-benar berada di titik nadir. Masyarakat hanya bisa menanti, apakah tempat yang dulu dibanggakan ini akan bangkit kembali, atau selamanya menjadi monumen kegagalan pengelolaan aset daerah.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut