Heboh! Hibah Pemprov Jabar Tahun 2020-2024 Mengalir ke Yayasan Mantan Wagub, Uu Tak Dapat Ditemui
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Yayasan Al-Ruzhan kini tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, Yayasan Al-Ruzhan milik mantan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum itu, menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mendapatkan dana hibah selama empat tahun berturut-turut.
Yayasan yang membawahi STAI Al-Ruzhan, SMKS, dan SMK Al-Ruzhan itu, berdasarkan data dari Biro Kesra Setda Jawa Barat, total hibah yang diterima yayasan milik mantan Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum tersebut mencapai Rp 45 miliar.
Adapun, lokasi untuk STAI Al-Ruzhan sendiri yang merupakan perguruan tinggi itu berlokasi di Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Hibah dengan total mencapai Rp 45 miliar yang mengalir ke yayasan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2020 hingga 2024.
Tim liputan mencoba mendatangi rumah mantan Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang berada di dalam area Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu (30/4/2025) petang, untuk menkonfirmasi kebenaran soal hibah yang mengalir ke yayasannya tersebut.
Namun, saat tiba di area Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, salah seorang santri yang tengah bertugas mengatur di pos menyampaikan, bahwa mantan Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum tidak sedang berada di rumah.
"Tadi udah dicek dulu ke rumah beliau, kebetulan tidak sedang ada di rumah," kata salah seorang santri Ponpes Miftahul Huda Manonjaya.
Dari keterangan santri yang mengecek rumah Uu Ruzhanul Ulum itu, bahwa yang bersangkutan tidak ada di rumah sejak hari kemarin. "Katanya dari kemarin tidak ada di rumah," ucapnya.
Sebelumnya, pada Selasa (29/4/2025) kemarin, awak media mencoba mendatangi STAI Al-Ruzhan. Dari keterangan Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAI AI-Ruzhan, Willy Nugraha mengatakan, bahwa kampus tersebut sudah berdiri kurang lebih 4 tahun.
"Kampus kita itu baru berdiri kurang lebih 4 tahun," kata Willy pada wartawan.
Sementara untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dikatakan Willy, tidak full dalam seminggu, hanya berlangsung hari Senin, Selasa, Rabu dan Sabtu. "Bagi karyawan dengan dipusatkan perkuliahan di gedung rektorat STAI Al- Al Ruzhan," ucapnya..
Saat ditanya terkait dengan pemberitaan di media soal hibah ke STAI Al-Ruzhan, ia mengaku, proses perkuliahan tetap berjalan dan tidak terganggu dengan informasi yang saat ini tengah ramai.
"Namanya media, secara proses perkuliah berjalan seperti biasa tidak terganggu. Total mahasiswa kalau dilihat sistem kita keseluruhan diatas 100 orang, tapi kalah eksisting sekitar 60 sampai 80 orang," jelasnya.
Ia menambahkan, terdapat 17 dosen tetap dan tiga dosen tidak tetap yang mengajar di STAI Al-Ruzhan yang baru memiliki tiga prodi tersebut.
"Prodi ada tiga, prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), lalu ada ekonomi syariah, dan manajemen haji dan umroh," terang dja.
Ketikaa disinggung status kepemilikan STAI Al-Ruzhan, Willy tidak memberikan secara detail karena ia hanya membidangi soal akademik di Kampus.
"Untuk masalah itu, kita itu di STAI ada bagian khusus yakni public relation (PR) nanti misalkan bertanya terkait STAI terkait lembaga disini bisa saya diteruskan bagian PR itu, saya hanya bagian akademik saja," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono