get app
inews
Aa Text
Read Next : Polsek Sukadana Dorong Warga Manfaatkan Lahan Kosong untuk Ketahanan Pangan

DPD Tani Merdeka Kota Banjar Siap Wujudkan Program Pertanian Presiden Prabowo

Minggu, 15 Desember 2024 | 17:43 WIB
header img
DPD Tani Merdeka Kota Banjar Siap Wujudkan Program Pertanian Presiden Prabowo. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kota Banjar berkomitmen mendukung dan mengawal kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Komitmen ini bertujuan memastikan bahwa program-program pemerintah di bidang pertanian dapat direalisasikan dengan optimal demi kesejahteraan petani.

Ketua DPD Tani Merdeka Kota Banjar Rossi Hernawati mengatakan, pihaknya telah merancang berbagai langkah strategis, termasuk pembinaan dan pendampingan petani, guna memastikan bantuan pemerintah tersalurkan tepat sasaran.

"Kami ingin menjadi penghubung antara petani dengan pemerintah. Harapan kami, program Presiden Prabowo dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di Kota Banjar," kata Rossi dalam sambutannya pada acara pengukuhan dan pelantikan pengurus DPD dan Korcam Tani Merdeka Indonesia Kota Banjar, Minggu (15/12/2024).  

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat, Yudi, menekankan pentingnya membangun jaringan komunikasi hingga tingkat desa. Langkah ini, menurutnya, akan membantu petani menyampaikan kendala yang mereka hadapi sekaligus menjembatani kebutuhan mereka dengan pemerintah.

"Kami ingin menciptakan sistem yang memungkinkan petani melaporkan permasalahan mereka dengan mudah. Jaringan ini akan memperkuat implementasi program pertanian di lapangan," jelas Yudi.

Ia juga memastikan bahwa Tani Merdeka akan terus mendampingi Presiden Prabowo dalam merealisasikan kebijakan pertanian.

"Kami berkomitmen mengawal program ini hingga tuntas, memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," tambahnya.  

Yudi menyoroti tantangan utama yang saat ini dihadapi para petani, yakni ketidaksesuaian antara hasil produksi dan serapan pasar.  

"Permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya koneksi antara petani sebagai produsen dengan pasar. Ini yang menyebabkan ketidakseimbangan supply dan demand," ungkapnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut