Kegiatan ini juga diramaikan oleh bazar UMKM lokal dan pasar murah yang digelar bekerja sama dengan Bank Indonesia, Bank BJB, dan pelaku usaha setempat. Langkah ini dinilai strategis untuk menekan inflasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Penjabat Bupati Ciamis Budi Waluya menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya alat untuk efisiensi, tetapi juga sarana pencegahan korupsi melalui pengurangan penggunaan uang tunai.
“Dengan digitalisasi, pemerintah mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Ini membangun kepercayaan masyarakat bahwa pajak yang mereka bayarkan benar-benar digunakan untuk kesejahteraan bersama,” ujar Budi.
Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan kepada wajib pajak dan OPD yang berhasil memanfaatkan teknologi digital, termasuk penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) dalam transaksi belanja daerah.
Salah satu penerima penghargaan adalah Enoh Hasanah, warga Dusun Cidewa, Desa Dewasari, yang mendapatkan hadiah berupa ponsel pintar atas kontribusinya dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
“Saya diberitahu melalui undangan dari pemerintah desa. Terima kasih kepada Bapenda Ciamis atas penghargaan ini,” kata Enoh. Ia pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan metode pembayaran pajak digital dan disiplin dalam membayar tepat waktu.
Program Galuh Go Digital menjadi tonggak penting dalam reformasi layanan publik di Ciamis. Pemkab berharap seluruh perangkat daerah dapat sepenuhnya beralih ke transaksi digital pada tahun 2025.
Selain meningkatkan kualitas pelayanan, program ini juga memperkuat ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan.
Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Ciamis optimistis menjadi kabupaten yang unggul dalam penerapan digitalisasi di tingkat regional.
Editor : Asep Juhariyono