Ia menambahkan, setelah jenazah dilakukan pemulasaraan sesuai dengan agamanya, jenazah kemudian diserahkan ke petugas pemakaman dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya.
“Kita lakukan pemulasaraan sesuai dengan prokes dan tentunya diketahui dan diizinkan pihak keluarga korban,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan, sejak Januari hingga Februari 2022, tercatat sudah ada 32 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
“Terakhir itu yang meninggal 31 orang,” ujar Asep.
Ia menjelaskan, bahwa pasien meninggal akibat Covid-19 di Kota Tasikmalaya sebagian besar merupakan pasien yang yang belum divaksin.
“Ada juga yang sudah divaksin, tapi 60 persen belum divaksin. Mayoritas usianya 60 tahun ke atas ada juga 25 tahun, 38 tahun, bahkan ada bayi juga usia 8 bulan,” jelas dia.
“Memang kasusnya yang bayi ini datang sudah dehidrasi kekurangan cairan. Saya kira ada komplikasi dengan DBD, tapi hasil labnya trombositnya normal dan hasilnya negative DBD. Jadi ini benar-benar kekurangan cairan tidak masuk asi dan positif Covid-19,” ungkapnya.
Asep meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan divaksin sebagai upaya atau ikhtiar agar tingkat risiko fatalitasnya bisa dikurangi.
“Jangan abai prokes, karena saya lihat saat ini penyebarannya sudah masif dan terjadi penularan lokal,” tandasnya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Tasikmalaya, sejak pandemi hingga Kamis (3/3/2022), akumulasi kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 576 kasus.
Editor : Asep Juhariyono