Pemasaran kue cucur Utin lebih banyak dilakukan di sekitar wilayah lokal Kota Banjar. Selain dijual di warung-warung dan keliling, ia juga sering menerima pesanan dalam jumlah besar untuk berbagai acara, seperti pernikahan dan hajatan.
"Alhamdulillah, banyak yang suka beli dan memesan dalam jumlah besar. Kami selalu berusaha memenuhi pesanan tanpa mengurangi rasa atau kualitas," katanya.
Keberhasilan usaha ini juga didukung oleh kerja keras dan bantuan keluarganya. Beberapa anggota keluarga turut membantu dalam produksi, mulai dari pengolahan bahan hingga pemasaran.
"Usaha ini dikerjakan bersama keluarga, gotong royong untuk menjaga kelangsungan usaha," tutur Utin.
Sejak merintis usahanya pada tahun 2010, Utin mengaku belum pernah mengalami kendala yang terlalu berat, meskipun fluktuasi harga bahan baku kadang menjadi tantangan.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Utin optimis usahanya akan terus berkembang dan ia berharap bisa memperluas jangkauan pemasaran serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
"Saya berharap usaha ini bisa terus berkembang dan memberikan kepuasan bagi setiap orang yang menikmati kue cucur ini," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono