Pada Minggu (25/8/2024), harga ayam BR hidup di tingkat peternak di wilayah Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar masih berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp18,5 ribu per kg.
Namun, pada Kamis (29/8/2024), harga tersebut sudah turun lebih jauh hingga mencapai Rp15,5 ribu hingga Rp17 ribu per kg. Penurunan harga ini membuat para peternak merugi, mengingat biaya produksi atau break-even point (BEP) di tingkat peternak berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp21 ribu per kg.
"Turunnya harga BR di kandang menyebabkan kerugian bagi peternak karena biaya produksi, termasuk harga DOC (day old chick) yang mencapai Rp6,5 ribu per ekor dan harga pakan yang berkisar Rp9 ribu per kg, masih tinggi," jelas Kuswara.
Dengan harga daging ayam yang terus turun, para peternak berharap ada langkah-langkah strategis yang dapat membantu menstabilkan harga di pasaran agar mereka tidak terus merugi.
Editor : Asep Juhariyono