Perumdam Tirta Anom Kota Banjar Luncurkan Usaha Air Minum Kemasan untuk Tingkatkan Pendapatan

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom, Kota Banjar, Jawa Barat, kini melebarkan sayap bisnisnya dengan memproduksi air minum dalam kemasan.

Langkah ini diambil sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan badan usaha milik daerah tersebut.

Baca Juga

Perumdam Tirta Anom Kota Banjar Beri Diskon Khusus Bulan Kemerdekaan: Penghapusan Denda

Peluncuran usaha baru ini diumumkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, seusai mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-79 di Banjar pada Sabtu (17/8). 

"Saya mengucapkan selamat kepada Perumdam Tirta Anom yang kini telah memproduksi air minum dalam kemasan bekerja sama dengan PT Bukit Karomah Jaya," ujar Ida.

Ida menambahkan, bahwa upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi juga menyediakan air minum yang memenuhi standar kesehatan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. 

Baca Juga

Proyek Air Bersih di Situbatu Kota Banjar Mulai Berjalan dengan Anggaran Rp2,2 Miliar

"Air minum kemasan dari Perumdam Tirta Anom rasanya enak, ada sedikit manis-manisnya. Saya mengajak seluruh warga Banjar untuk membeli produk ini," ujarnya.

Direktur Perumdam Tirta Anom, E. Fitrah Nurkamilah, menjelaskan bahwa air minum kemasan ini diberi merek TAB (Tirta Anom Banjar). 

Produk ini menjadi diversifikasi usaha Perumdam Tirta Anom, yang sebelumnya fokus pada penjualan air bersih melalui jaringan perpipaan.

Baca Juga

Warga Kota Banjar Heboh Meteran Air Hilang, Ternyata Ini Penyebabnya

Air kemasan TAB diproduksi oleh PT Bukit Karomah Jaya, dengan sumber air berasal dari mata air pegunungan yang memiliki kualitas tinggi. 

Fitrah menambahkan, bahwa produk ini telah mengantongi sertifikat halal, BPOM, serta Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Kami berharap produk ini menjadi awal yang baik, tidak hanya bagi Perumdam Tirta Anom, tetapi juga bagi masyarakat Kota Banjar. Ingat, kita mungkin bisa hidup tanpa cinta, tetapi kita tidak bisa hidup tanpa air," tutup Fitrah.

Editor : Asep Juhariyono