PANGANDARAN, iNews.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Pangbagea dan Jembatan Cikidang Pantai Timur Pangandaran, Minggu (20/2/2022).
Alun-alun Pangbagea ini berada di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Alun-alun ini dibangun tepat di samping kantor Bupati Pangandaran.
Nama Pangbagea sendiri diambil dari akronim Pangandaran, Bagja, Endah dan Asri yang diberikan oleh Ridwan Kamil.
"Saya kasih nama Pangbagea, yang artinya bahagia atau rindu," ucapnya, dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar, Selasa (20/2/2022).
Menurut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, Alun-alun Pangbagea menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Pangandaran yang membanggakan.
Kebanggaan sebuah daerah yaitu memiliki alun-alun yang menjadi ikon. Apalagi Pangandaran merupakan daerah pemekaran paling bungsu di Jabar.
"Pelan-pelan sebagai kabupaten pemekaran paling bungsu di Jabar harus lengkap pusat pemerintahannya, karena kebanggaan sebuah daerah salah satunya ada di wajah alun-alunnya," kata Kang Emil.
Orang nomor satu di Jabar ini mengatakan, dari sejumlah alun-alun yang sudah diresmikan di sejumlah daerah, Alun-alun Pangbagea merupakan yang termegah yang memiliki 2 lantai. Alun-alun Pangbagea dibangun menggunakan anggaran bantuan keuangan Pemda Provinsi Jabar senilai Rp24 Miliar selama 2 tahun.
"Sudah lebih dari 13 Alun-alun yang kita resmikan dan itu bantuan dari Provinsi dan yang ini (Alun-alun Pangbagea) salah satu yang paling megah dan besar," ucapnya.
Alun-alun yang berada di Kecamatan Parigi tersebut memiliki fasilitas jogging track, taman bermain, ampiteater, pelataran pandang, area hijau, area UMKM, foodcourt, area parkir dan lapangan upacara. Lantainya juga istimewa menggunakan pola lantai yang mencerminkan ombak yang didesain langsung oleh Kang Emil.
"Ini desain dari saya pake pola lantai yang mencerminkan ombak, tidak garis-garis seperti Alun-alun lain," ujarnya.
Sebelum diresmikan Ridwan Kamil, Alun-alun Pangbagea sudah dibuka untuk kegiatan masyarakat. Kang Emil pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Editor : Asep Juhariyono