Menurutnya, dengan adanya Bea Cukai pada kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya bisa memiliki nilai ekspor.
"Mayoritas warga Kota Tasikmalaya itu bergerak di UMKM, alhamdulilah ternyata nilai-nilai investasi yang adai di Kota Tasikmalaya itu merangkak naik," ucapnya.
"Meski tidak memiliki toko offline, tapi penjualan melalui online ada yang omzetnya mencapai Rp4 miliar per bulan. Produknya tas, lokasinya di Indihiang," tandasnya.
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan menyampaikan, literasi keuangan merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki setiap individu dan para pelaku usaha, terutama di era modern ini di mana keuangan bisnis dan investasi menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari.
Menurut Ivan, bahwa tantangan di bidang keuangan semakin kompleks. Mulai dari pengelolaan keuangan pribadi, bisnis, perencanaan masa depan, hingga pemahaman mengenai produk-produk keuangan yang beragam.
"Literasi keuangan yang baik akan membantu kita membuat keputusan yang bijak dalam mengelola keuangan, menghindari jebakan hutang yang tidak sehat, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik," kata Ivan.
Oleh karena itu, dikatakan Ivan, kegiatan edukasi literasi keuangan seperti yang diadakan Diskuk Jabar dan Diskoperindag sangatlah penting.
Acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tapi sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi praktis dalam mengelola keuangan.
Editor : Asep Juhariyono