TASIKMALAYA, iNews.id – Para perajin dan pedagang tahu – tempe di Kota Tasikmalaya akan melakukan mogok produksi dan berjualan selama dua hari. Mogok yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia tersebut mulai sejak Selasa hingga Rabu (22-23/2/2022).
Aksi mogok produksi dan berjualan yang akan dilakukan para perajin dan pedagang tahu – tempe tersebut menyusul tingginya kacang kedelai.
Salah seorang perajin tempe di Kota Tasikmalaya, Opik (36) mengatakan, mogok produksi dan berjualan dilaksanakan secara nasional.
“Iya kang, mogok 2 hari. Selasa sama Rabu (22-23/2/2022),” ujar Opik, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, mogoknya para perajin dan pedagang tahu – tempe bukan lantaran susahnya bahan baku yakni kacang kedelai. Namun, hal tersebut lantaran harga kacang kedelai yang terus naik.
“Kalau kedelai itu banyak, tapi harganya terus naik. Sekarang sudah Rp11.100 per kilogram (kg),” kata dia.
Ia mengaku tidak tahu dan mengerti kenapa harga kacang kedelai terus naik kendati bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe tersebut masih banyak di pasaran.
“Hampir 2 hari sekali naik harganya. Saya juga tidak mengerti kenapa,” ucapnya.
Opik menambahkan, para perajin terpaksa memperkecil ukuran agar tidak merugi karena jika harga dinaikan tidak mungkin lantaran tidak kompak. Dia berharap, pemerintah turun tangan dalam menormalkan kembali harga kedelai di pasaran.
“Ukurannya diperkecil saja dengan harga tetap Rp 2ribu untuk yang kecil. Kalau dinaikan tidak mungkin karena tidak kompak,” ungkapnya.
Editor : Asep Juhariyono