Banjar, iNewsTasikmalaya.id - Kehadiran Situ Leutik merupakan impian besar bagi masyarakat, khususnya petani di Desa Cibeureum, Kota Banjar, Jawa Barat.
Situ buatan ini tidak hanya dirancang sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai embung (bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan) untuk mengairi sawah tadah hujan di sekitar Wahana Situ Leutik, Kota Banjar.
Namun, dengan kondisi yang semakin tidak terurus, harapan masyarakat, khususnya para petani, agar Situ Leutik membawa manfaat hanya tinggal mimpi.
Abdurrohman (38), seorang petani setempat, mengatakan bahwa hingga kini, keberadaan Situ Leutik belum memberikan manfaat yang diharapkan.
Air di embung tersebut belum dapat mengairi persawahan tadah hujan yang ada di Desa Cibeureum, Kota Banjar.
Selama ini, warga sangat menantikan pemanfaatan air dari Situ Leutik karena hal tersebut akan membantu meningkatkan produksi padi, terutama saat musim kemarau.
Menurut Abdurrohman, jika air dari Situ Leutik bisa dialirkan ke sawah, maka produksi padi akan meningkat, memungkinkan petani untuk panen dua kali setahun dibandingkan hanya sekali.
Editor : Asep Juhariyono