"Kebutuhan akan daging ayam mencapai ribuan ton, tetapi akan disesuaikan dengan jumlah anak yang menderita stunting," katanya.
Dia juga menyebutkan, bahwa peluang besar bagi peternak ayam di Ciamis adalah program makan siang gratis yang akan dimulai pada tahun 2025.
Salah satu komponen penting dari program ini adalah penggunaan daging ayam dan telur lokal. "Ini merupakan peluang luar biasa bagi peternak rakyat di Ciamis dan sekitarnya untuk bangkit kembali," tambah Hery.
Di bawah kondisi normal, peternak ayam di Ciamis mampu memproduksi 2 juta ekor ayam ras pedaging setiap minggu. Namun, karena fluktuasi harga, saat ini hanya sedikit peternak yang bertahan, dengan produksi rata-rata sekitar 500.000 ekor ayam pedaging per minggu.
"Dengan adanya program makan siang gratis ini, kami yakin tingkat produksi dapat kembali normal sekitar 2 juta ekor per minggu, bahkan lebih," ujarnya.
Menurut Hery, program-program ini akan menciptakan stabilitas dalam suplai dan permintaan, yang pada gilirannya akan menguntungkan peternak dan meningkatkan kestabilan harga.
“Dengan adanya permintaan yang stabil dan terukur dari program pemerintah tersebut tentunya juga berdampak pada kestabilan harga yang juga menguntungkan peternak,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono