get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Survei LS Vinus Soal Pilkada Kota Banjar 2024: Dari Prediksi Menjadi Bukti Akurat

Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat, 2 Orang Meninggal Dunia

Jum'at, 22 Maret 2024 | 04:16 WIB
header img
Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat, 2 Orang Meninggal Dunia. Foto: Ilustrasi/Istimewa

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar, Jawa Barat terus mengalami peningkatan.

Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar sejak Januari hingga 3 Maret 2024, tercatat ada 51 kasus DBD, dengan dua di antaranya menyebabkan kematian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifudin, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus DBD tidak hanya terjadi di Kota Banjar, tetapi juga di seluruh Jawa Barat.

"Kasus DBD di Kota Banjar dan Jawa Barat secara keseluruhan mengalami peningkatan yang signifikan," ujar Saifudin, pada Jumat (22/3/2024).

"Di Kota Banjar, terdapat 51 kasus DBD, dengan dua kematian," tambahnya.

Saefudin juga menyampaikan bahwa kasus DBD di tingkat provinsi Jawa Barat juga mengalami peningkatan yang cukup drastis, dengan ribuan orang terpapar DBD dan 88 orang di antaranya meninggal dunia.

"Di Jawa Barat, jumlahnya telah mencapai ribuan kasus, dengan 88 kematian," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk cuaca dan perilaku masyarakat.

"Penyebab peningkatan kasus DBD antara lain adalah cuaca dan perilaku masyarakat," ungkap Saefudin.

Meskipun angka kasus DBD di Kota Banjar sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun Saefudin mengingatkan bahwa situasi ini perlu diwaspadai.

"Walaupun jumlahnya sedikit berbeda dibandingkan tahun lalu, tetapi kita harus tetap waspada. Semoga kasus DBD di Kota Banjar bisa segera mereda," harapnya.

Pihaknya terus melakukan upaya untuk mengatasi penyebaran DBD di Kota Banjar, termasuk melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan melibatkan lintas sektor.

"Penting bagi masyarakat untuk disiplin menerapkan langkah-langkah 3M plus, seperti menguras, menutup, mendaur ulang, dan menggunakan obat nyamuk di rumah," tandasnya.

"Langkah-langkah seperti fogging tidaklah cukup, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Oleh karena itu, langkah 3M plus menjadi lebih efektif," tambahnya.

Untuk mendukung upaya pencegahan DBD, pihaknya juga telah melakukan penyuluhan di lingkungan masyarakat dan sekolah-sekolah, serta pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah.

"Kami telah melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah dan pemeriksaan jentik nyamuk untuk mencegah penyebaran DBD," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut