get app
inews
Aa Read Next : Prakiraan Cuaca Kota Banjar dan Sekitarnya, Kamis 11 April 2024: Pagi Hari Berawan  

Program P2L Kota Banjar Dukung Pencegahan Stunting Sejak Dini

Kamis, 15 Februari 2024 | 19:31 WIB
header img
Kadis Ketahanan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar Yoyon Cuhyon, Program P2L Kota Banjar Dukung Pencegahan Stunting Sejak Dini. Foto: Istimewa

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Pencegahan stunting merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang aktif, sehat, dan produktif.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar, di bawah pimpinan Yoyon Cuhyon, memberikan dukungan yang kuat terhadap penurunan angka stunting melalui program P2L atau Perkarangan Pangan Lestari.

Program Pekarangan Pangan Lestari merupakan salah satu upaya intervensi untuk mencegah stunting yang difokuskan pada pemberdayaan kelompok masyarakat, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT). 

Melalui program ini, pekarangan dimanfaatkan untuk menanam beragam tanaman sumber karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein yang akan dikonsumsi oleh keluarga.

"Program P2L ini melibatkan Kelompok Wanita Tani yang memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah yang tidak produktif menjadi produktif dengan menanam sayuran dan palawija," ungkap Yoyon, Kamis (15/2/2024).

"Hasil panen digunakan untuk pemenuhan gizi keluarga yang berisiko stunting di sekitar lokasi P2L," tambahnya.

Lokasi program P2L dipilih berdekatan dengan keluarga yang rentan terhadap stunting. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mengurangi angka keluarga rawan stunting di daerah tersebut.

"Dalam pemilihan lokasi, program P2L melibatkan OPD terkait, sehingga tidak sembarangan, dan manfaatnya tidak hanya untuk KWT tetapi juga membantu keluarga rawan stunting dalam pemenuhan gizi mereka," jelasnya.

Pada 2024, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar mendapatkan bantuan untuk pelaksanaan program P2L sebanyak 7 titik. 

Lokasi-lokasi ini dipilih berdekatan dengan keluarga rawan stunting, seperti di Kelurahan Hegarsari 2 KWT, Kelurahan Mekarsari 2 KWT, Desa Kujangsari 2 KWT, dan Kelurahan Karangpanimbal 1 KWT.

"Program ini berbentuk bantuan dan diberikan langsung kepada KWT untuk pembangunan rumah bibit dan tempat penyemaian," jelasnya.

Bibit-bibit kemudian dibagikan kepada semua anggota KWT untuk ditanam di pekarangan rumah mereka.

"Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi anggota kelompok dan juga membantu pemenuhan gizi keluarga rawan stunting di sekitarnya," tambah Yoyon.

Tidak hanya melalui pemerintah, melainkan juga melalui KWT, masyarakat dapat ikut serta dalam upaya penanganan stunting, sehingga Kota Banjar bisa mencapai zero stunting.

Penanganan Stunting Difokuskan pada Validasi Data

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Budi Hendrawan mengatakan, bahwa penanganan stunting di daerahnya akan difokuskan pada validasi data dan evaluasi tahun sebelumnya.

"Kita akan memperkuat sisi data pada tahun 2024 ini. Validasi data dan evaluasi laporan akan dilakukan agar terjadi pemerataan dalam penanganan stunting, khususnya pada keluarga rawan stunting," kata Budi. 

Budi menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi kepada keluarga rawan stunting dengan mengubah perilaku hidup bersih dan sehat, pemenuhan asupan gizi, dan perubahan pola lingkungan.

"Pemenuhan gizi akan diintervensi dengan memberikan makanan tambahan kepada keluarga rawan stunting agar angka stunting di Kota Banjar dapat berkurang," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut